Ashraf Sinclair Meninggal Dunia Karena Serangan Jantung, Ternyata Minum Kopi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Waspada!
SajianSedap.com - Manajer penyanyi dan bintang film Bunga Citra Lestari, Doddy buka suara mengenai meninggalnya, Ashraf Sinclair.
Doddy belum mau membocorkan kronologi meninggalnya suami dari wanita yang akrab disapa Unge itu.
"Meninggalnya (Ashraf Sinclair) karena serangan jantung. Baru itu dulu ya kronologinya," kata Doddy yang ditemui di rumah duka di Jalan Pejaten Barat IV No 9, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020) pagi.
Doddy belum mau memberikan keterangan lebih rinci, dikarenakan ia tak ingin melangkahi Unge selaku istri dari Ashraf.
"Saya perwakilan dari keluarga baru itu saja memberikan keterangannya. Nanti bisa ditanyakan ke dia (Unge) nanti," ucapnya.
Hanya saja Doddy mengatakan kalau Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari meninggal Selasa subuh.
"Menurut keterangan rumah sakit meninggalnya pukul 04.50 WIB," ujar Doddy.
Diberitakan sebelumnya, Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari meninggal dunia diduga terkena serangan jantung.
Ketika terkena serangan jantung, Bunga Citra Lestari langsung membawa Ashraf ke Rumah Sakit MMC, Pasar Minggu.
Penelitian terbaru yang dilakukan di Brasil, mengungkapkan, minum setidaknya tiga cangkir kopi setiap hari, bisa membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Artinya, penikmati kopi memiliki risiko kecil menderita serangan jantung dan pun stroke.
New York Post melaporkan hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of American Heart Association ini mengamati lebih dari 4.400 orang yang tinggal di Sao Paulo.
Para peneliti bertanya tentang kebiasaan minum kopi peserta, dan mengambil riwayat jantung yang spesifik, mencari penumpukan kalsium di arteri koroner yang memasok darah ke jantung.
Penumpukan kalsium dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga lebih sulit bagi darah untuk mencapai jantung.
Dan jika ada yang patah sepotong dan menghalangi arteri, penyumbatan itu dapat memicu serangan jantung.
Andreia Miranda, yang memimpin studi di Universitas Sao Paulo, mengatakan, mereka menemukan, kebiasaan mengonsumsi lebih dari tiga cangkir kopi menurunkan kemungkinan klasifikasi koroner.
Dalam istilah awam, tiga cangkir sehari menghentikan pembentukan kalsium yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Hingga saat ini, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Empat Jenis Makanan Ini Penyebab Penyakit Jantung
Ini adalah 4 jenis makanan yang sebaiknya dihindari jika Anda tak ingin menderita penyakit jantung.
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
1. Lemak trans
Lemak trans adalah musuh utama jantung.
Mengapa ia berbahaya?
Seperti lemak jenuh, lemak trans juga meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan jumlah kolesterol baik.
American Heart Association menyarankan agar lemak ini dibatasi kurang dari satu persen dari total kalori.
Jika sehari Anda mengonsumsi 2000 kalori, berarti Anda cuma boleh mengasup dua gram lemak trans.
Cara paling mudah untuk mengurangi lemak trans adalah dengan menghindari makanan yang mengandung "minyak terhidrogenasi" atau "minyak terhidrogenasi sebagian" dalam label kemasan.
Sumber lemak trans lainnya adalah margarin, biskuit, makanan ringan, keju, dan sebagainya.
2. Lemak jenuh
Lemak jenuh akan meningkatkan jumlah kolesterol jahat sehingga lama-lama akan terbentuk timbunan plak di pembuluh darah.
Batasi lemak jenuh sekitar 5 persen dari total kalori Anda.
3. Garam
Membatasi asupan garam akan menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
Selain garam dapur, cukup banyak makanan yang rasanya jauh dari asin tetapi sebenarnya mengandung garam tinggi, misalnya sosis, saus, makanan kalengan, dan masih banyak lagi.
4. Gula tambahan
Konsumsi gula tambahan berlebihan dalam pola makan sehari-hari akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kadar trigliserida, serta faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Gula tambahan antara lain adalah gula jagung, madu, konsentrat jus buah, sirup jagung tinggi fruktosa, sirup, dan masih banyak lagi.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR