Pemutih Pakaian Dibuat Jadi Disinfektan, Benarkah Sesuai dengan Standar WHO? Ternyata Begini Penjelasannya
SajianSedap.com - Virus corona yang sudah masuk ke Indonesia membuat banyak orang ketakutan.
Apalagi barang-barang seperti masker dan hand sanitizer yang langka ataupun harganya yang melambung.
Akhirnya, masyarakat lebih memilih untuk membuatnya sendiri.
Selain hand sanitizer, ternyata disinfektan juga ramai dibicarakan karena bisa dibuat sendiri di rumah.
Salah satu bahan yang banyak dipakai adalah pemutih pakaian (sodium hypochlorite) yang memang bisa membunuh kuman dan virus.
Baca Juga: Terungkap Nasib Wanita yang Viral Akibat Makan Sup Kelelawar di Tengah Wabah Corona,
Selain itu juga bisa membunuh virus influenza, staphylococcus, streptococcus, salmonella, dan juga virus salesma.
Namun, apakah pemutih pakaian sesuai dengan standar WHO?
Yuk kita simak penjelasan berikut ini.
Pemutih Pakaian untuk Disinfektan
Pemutih pakaian ramai dibicarakan karena bisa digunakan sebagai disinfektan.
Hal itu dilakukan karena disinfektan yang mulai sulit dicari dipasaran.
Nah, berikut ini penjelasan apakah pemutih pakaian bisa digunakann sebagai disinfektan.
Menurut dokter layanan primer David Nazarian, pemutih pakaian bisa untuk menghancurkan struktur mikroorganisme seperti virus dan bakteri.
“Kita bisa menggunakan pemutih pakaian sebagai disinfektan permukaan benda,
untuk menghancurkan struktur protein mikroorganisme seperti virus atau bakteri,” katanya seperti dikutip dari Insider.
Sodium hypochlorite akan mengoksidasi atau membakar membran pelindung bakteri dan cangkang protein virus, sehingga mikroorganisme ini mudah dihancurkan.
Hal ini karena cairan tersebut secara efektif menyingkirkan patogen yang hidup di permukaan benda dan ada kemungkinan berpindah ke mulut atau hidung kita.
Meski demikian, ada beberapa panduan yang harus diketahui dalam memakai cairan pemutih pakaian untuk membersihkan permukaan benda di rumah.
Tidak Bisa Dipakai Disemua Benda
Cairan pemutih tidak bisa dipakai ke semua permukaan benda.
Misalnya, hindari memakainya pada lantai kayu atau dinding yang dicat, karena bisa mengikis.
Lebih lanjut, cairan disinfektan dari pemutih pakaian bisa dipakai pada hampir semua permukaan di dapur, wastafel, keran air, atau pun gagang pintu.
Kemudian, bagaimana perbandingannya?
Menurut peneliti kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Joddy Laksmono, cairan pemutih pakaian yang biasa digunakan sehari-hari bisa dilarutkan dengan air biasa.
Mengutip dari Kompas.com, perbandingannya adalah 1:100.
"Anjuran dari WHO seperti berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100 biasa dianjurkan."
"Gunakan 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air ledeng dingin (pengenceran 1:100) untuk disinfeksi permukaan," kata Joddy.
Bahan pemutih yang telah diencerkan ini dapat mendisinfeksi dalam waktu kontak 10-60 menit.
Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Akan Segera Diluncurkan! Begini Penjelasannya!
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), sodium hypoclorite efektif melawan virus covid-10.
Namun, agar hasilnya optimal, setelah mengelap permukaan dengan cairan pemutih pakaian, diamkan dulu sekitar 10 menit.
Dilansir dari Tribun Manado, cara ini sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Saat ini desinfektan menjadi satu produk yang tengah diburu masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona alias covid-19.
Kandungan yang terdapat dalam desinfektan diklaim bisa membunuh pertumbuhan virus dan kuman, khususnya corona telah menjadi pandemi global ini.
Cara kerja pemutih pakaian sebagai disinfektan hampir sama dengan alkohol.
Kandungan dalam pemutih pakaian bisa mengurai protein pada bakteri sehingga ampuh untuk membunuhnya.
Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna.
Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile juga spora.
WHO menjelaskan, klorin adalah disinfektan terbaik untuk membunuh virus H5N1 (Avian Influenza).
Ada 2 alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan.
1. Produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.
2. Klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan nucleic acid.
Sementara itu, beberapa produk pemutih pakaian yang ekonomis dan banyak beredar di pasaran ini bisa digunakan untuk disinfektan:
Bayclin lemon
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air
Bayclin regular
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
Proclin pemutih
Bahan aktif: Sodium hypochlorite 5.25%
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air
Soklin pemutih
Bahan aktif: Sodium hypochlorite (5.25%)
Cara pengenceran: 20 ml per 1 liter air
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Disinfektan Terbuat dari Pemutih Pakaian, Apakah Sesuai dengan Standar WHO? Begini Penjelasannya.
Source | : | Pos Belitung |
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR