"Saya belum pernah mengalami yang seperti ini. Sangat menakutkan. Kami berhasil menghindari mereka. Saya terluka namun tidak takut," tegas dia.
Dokter Sayed mengatakan, dirinya tidak mempunyai alasan untuk menaruh curiga bahwa masyarakat saat ini gelisah dengan keberadaan tim medis.
Karena itu, dia dan rekannya pergi untuk mengonfirmasi perempuan yang diketahui sempat berhubungan dengan penderita Covid-19 saat masyarakat menyerang mereka.
Penegak hukum bergerak cepat dengan menahan tujuh orang yang diduga bertanggung jawab atas serangan terhadap Sayed dan koleganya.
Baca Juga: Padahal Rugi Besar Akibat Corona, Ruben Onsu Berikan 10.000 Ayam Geprek untuk Tenaga Medis
Dr Anand Rai, anggota gugus tugas Covid-19 di India menyatakan, insiden tersebut terjadi di wilayah yang masyarakatnya kehilangan kepercayaan kepada pemerintah.
Rai menerangkan, Indore menjadi salah satu lokasi aksi protes menentnang UU Kewargengaraan baru yang dinilai mendiskriminasi Muslim.
Karena itu dalam pengamatannya, kemarahan penduduk akan pemerintah kemungkinan dilampiaskan terhadap Sayed dan rekannya yang tengah bertugas.
"Tetapi, apa pun alasannya, tak boleh dijadikan alasan untuk menyerang tim medis, apalagi di tengah darurat kesehatan nasional," sesalnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR