Selama Ini Kita Salah, Makan Kentang Goreng Lebih Dari 6 Potong Bisa Sebabkan Hal Berbahaya Ini Terjadi dalam Tubuh
Sajiansedap.com - Apakah cemilan favorit anda adalah kentang goreng?
Kebanyakan orang pasti suka dengan kentang goreng karena miliki rasa gurih.
Kentang goreng cocok untuk menemani anda saat anda tengah bersantai.
Hal tersebut karena kentang goreng merupakan menu yang praktis dan mudah untuk dijadikan camilan.
Baca Juga: Cara Menggoreng Kentang agar Tidak Gampang Lembek, Cuma Butuh 5 Langkah Mudah dan Praktis ini!
Tapi siapa sangka ternyata kentang goreng simpan bahaya untuk kesehatan, lho!
Jika kita makan kentang lebih dari 6 potong, siapa sangka bisa memicu penyakit mematikan!
Benarkah?
Mari kita simak faktanya berikut ini.
Hanya Boleh 6 Potong
Seorang professor di Harvard menjelaskan jika satu porsi kentang goreng hanya boleh diisi enam potong saja.
Tentunya hal tersebut tidak bisa langsung diterima oleh semua orang bukan.
Renyah dan lembut, dilapisi dengan minyak asin, stik kentang goreng menjadi sumber kegembiraan bagi setiap orang sejak tahun 1700-an.
Baca Juga: Resep Idul Adha, Resep Semur Cumi Kentang Mini Enak Ini Pasti Bikin Mulut Pengen Ngunyah Terus
Baca Juga: Resep Bitterballen Kentang Daging Jamur Enak, Mengenyangkan Untuk Kudapan
Tapi Profesor Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.
Hal tersebut dikarenakan setelah itu kita harus memuaskan selera makan kita dengan salad jika kita ingin menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.
Komentar Dr. Rimm, dalam sebuah artikel untuk New York Times, membuat kehebohan dunia maya, tetapi komunitas medis mengatakan bahwa ia memiliki poin yang bagus.
Lebih dari enam potong kentang goreng dapat membuat kita pada risiko kondisi jantung yang parah.
Tingkat penyakit jantung meningkat, dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.
Mengapa?
Hal itu dikarenakan banyak orang cenderung mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, asin, manis, dalam porsi berlebih, dan benci olahraga.
Akibat Konsumsi Kentang Goreng Berlebih
Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat
Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.
Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Mereka menemukan bahwa orang yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.
Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Bagi kebanyakan orang Amerika, ternyata menghilangkan konsumsi kentang goreng bukanlah hal yang mudah. Itu keprihatinan Dr Rimm.
Dan benar, reaksi terhadap artikel New York Times itu banyak.
Baca Juga: Katanya Keripik Kentang Bisa Meredakan Sakit Tenggorokan, ini Fakta Sebenarnya
“Apa?! Makan hanya enam kentang goreng? Iya sih itu memang buruk. Tetapi hanya makan enam terdengar seperti penyiksaan.”
Lainnya, berkicau, “Saya lebih suka tidak memakannya sama sekali. Tapi, kita semua tahu itu tidak akan terjadi.”
Yang lain mengatakan, “Orang ini benar-benar monster.”
Sementara yang lain juga menjawab, “Bagaimana mungkin seseorang hanya makan enam kentang goreng dan merasa puas?”
Lisa Moskovitz, RD, yang menjalankan NY Nutrition Group, mengatakan itu adalah reaksi khas yang diharapkan dari klien. Namun, ia bersikeras itu mungkin tidak sekuat kedengarannya.
“Bagi banyak orang, selera adalah semua yang mereka butuhkan,” kata Moskovitz kepada DailyMail.
“Enam kentang goreng mirip dengan aturan tiga gigitan. Kita selalu menginginkan gigitan pertama dan gigitan terakhir.
Yang pertama adalah yang terbaik, dan yang terakhir adalah yang kitanikmati. Enam kentang goreng memberi lebih banyak, itu adalah konsep serupa,”
Bagi sebagian besar orang, itu tidak realistis, karena sangat sulit menolak makanan yang sudah menjadi tradisi.
Sebaliknya, ia merekomendasikan berbagi sepiring kentang goreng dengan teman-teman, di samping makanan yang lebih sehat seperti salad dan ayam panggang.
Atau pesan dari menu anak-anak.
Di akhir hari, jika kita tetap diet sehat dan melakukan olahraga, mengonsumsi beberapa kentang goreng tidaklah terlalu memprihatinkan.
Masalahnya adalah, kebanyakan orang tidak melakukan itu.
Jangan Konsumsi Kentang dengan Ciri-Ciri Ini
Kentang yang dibiarkan terlalu lama biasanya akan menumbuhkan tunas.
Ternyata, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas sangat berbahaya bagi tubuh.
Dikutip dari Healthline, kentang mengandung dua senyawa glycoalkaloid.
Dalam kadar rendah, glycoalkaloids bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya bersifat antibiotik, menurunkan kolesterol, serta menjaga kadar gula darah.
Baca Juga: Resep Bola Kentang Kornet Enak Ini Bikin Kita Terpaku Dengan Rasanya
Namun, glycoalkaloids justru berbahaya bila dikonsumsi dalam kadar tinggi.
Kadar glycoalkaloids yang tinggi justru bersifat toksik bagi manusia.
Saat kentang bertunas, kandungan glycoalkaloidsnya mulai meningkat.
Oleh karena itu, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas dapat menyebabkan Anda menelan glycoalkaloids secara berlebihan.
Biasanya efek negatif mengonsumsi kentang yang sudah bertunas muncul dalam beberapa jam hingga satu hari kemudian.
Bila sedikit mengonsumsi kentang bertunas maka gejala yang bisa muncul adalah muntah, diare, dan sakit perut.
Ketika kentang bertunas dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, bahkan kematian.
Penelitian lain memaparkan bahaya mengonsumsi kentang yang bertunas pada ibu hamil.
Ibu hamil yang mengonsumsi kentang bertunas bisa meningkatkan resiko bayi mengalami cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil sebisa mungkin menghindari kentang yang bertunas.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan kandungan racun pada kentang bertunas?
Kadar glycoalkaloids terkonsentrasi pada bagian daun, bunga, mata, serta kecambah/tunas pada kentang.
Selain tunas, tanda kentang memiliki kadar glycoalkaloids tinggi adalah kerusakan fisik pada kentang, kentang berwarna hijau, dan rasa pahit.
Maka dari itu, cara mengurangi kadar glycoalkaloids adalah dengan membuang bagian tunas, mata, kulit hijau, serta bagian yang memar atau rusak pada kentang.
Mengupas dan menggoreng kentang dapat membantu menurunkan kadar glycoalkaloids pada kentang.
Meski demikian, ahli tetap menyarankan untuk tidak mengonsumsi kentang bertunas demi keselamatan.
Anda bisa mencegah kentang agar tidak bertunas dengan cara segera menggunakan kentang tanpa menyimpannya lama.
Apabila ingin menyimpan kentang dalam waktu lama, Anda perlu memastikan kentang benar-benar kering kemudian menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, dan gelap tidak terpapar sinar matahari.
Sebaiknya hindari meletakkan kentang berdekatan dengan bawang bombay karena akan mempercepat kentang bertunas.
Baca Juga: Resep Perkedel Kentang Crabstick Enak, Sajian Pelengkap yang Layak Hadir Saat Makan Malam
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR