Seminggu Sekali Rendam Kaki dengan Air Cuka Apel, Rasakan Efek yang Gak Disangka-sangka ini pada Tubuh
SajianSedap.com - Cuka apel menjadi tren yang sering digunakan banyak orang saat ini, khusunya para wanita.
Cuka ini digunakan sebagai perawatan yang bagus untuk kulit wajah.
Hal itu karena cuka apel disebut bisa membuat kulit cerah dan memudarkan felk hitam di wajah.
Selain itu, cuka apel juga sering digunakan untuk berbagai penyakit.
Diketahui cuka apel memiliki zat yang aktif secara biologis yang memungkinkan untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nah, selain itu ternyata cuka apel juga bisa digunakan untuk rendam kaki, lho!
Dilansir dari justhealthyway.com, cuka apel akan memberikan manfaat yang luar biasa dengan menggunakannya seminggu sekali untuk merendam kaki.
Apa saja manfaatnya? Yuk kita simak berikut ini.
Manfaat Rendam Kaki dengan Cuka Apel
Selain tubuh dan wajah, kaki juga harus menjadi perhatian.
Karena kita menggunakan laki untuk beraktivitas setiap hari.
Hal itu tentu saja memungkinkan kaki kita terkena banyak kuman yang dapat menyebabkan infeksi, kapalan, bau tidak sedap, kaki kering dan kasar.
Nah, merendam kaki dengan campuran cuka apel dan air adalah cara terbaik untuk merawatnya!
Meski aromanya tidak membuat nyaman bagi banyak orang, cuka apel mampu menghilangkan bakteri dan kuman.
Selain itu, merendam kaki dengan menggunakan cuka apel telah dipraktekkan selama berabad-abad sebagai cara untuk menurunkan berat badan secara alami.
Cara itu juga dapat menyembuhkan masalah pencernaan, mengobati masalah pernapasan, dan kulit menjadi sehat.
Kita juga bisa menambahkan rempah-rempah, tanaman herbal dan garam aromatik ke dalam air rendaman cuka.
Ramuan ini akan menghilangkan bau tidak sedap, mengobati infeksi jamur, melembutkan kulit, menghilangkan ketombe dan masih banyak lagi.
Misalnya untuk kaki kapalan, cukup dengan merendam kaki dengan campuran cuka dan air hangat dalam takaran yang sama selama 45 menit, kemudian digosok dengan batu apung.
Dengan begitu, kapalan akan terkikis dan tumit menjadi halus.
Atau kita cukup menyiapkan cuka apel yang dicampurkan ke dalam air hangat di dalam wadah dan langsung merendam kaki kita.
Cara ini bisa dilakukan dalam waktu seminggu sekali dan seseorang akan mendapatkan banyak manfaat.
Baca Juga: Rutin Minum Jus Batang Pohon Pisang, Wanita Ini Kaget Lihat Perubahan pada Tubuhnya! Enggak Nyangka
Cara Aman Konsumsi Cuka Apel dalam Atasi Impotensi
Cuka apel atau yang populer disebut apple cider vinegar (ACV) merupakan hasil fermentasi dari sari apel.
Sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno, cuka apel memiliki segudang manfaat yang tidak perlu diragukan lagi.
Salah satu manfaat cuka apel yang dipercaya banyak pria adalah sebagai obat impotensi alami.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Apa kata dunia kesehatan soal ini? Hingga saat ini belum ada penelitian yang secara langsung menguji manfaat cuka apel sebagai obat impotensialami yang benar-benar ampuh.
Namun, kandungan cuka apel dipercaya mampu mengatasi beberapa faktor penyebab dari impotensi itu sendiri.
Beberapa manfaat cuka apel bagi kesehatan yang terkait dengan penyebab disfungsi ereksi ialah:
1. Mengendalikan gula darah
Diabetes adalah salah satu faktor risiko dari impotensi. Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol akibat diabetes dapat merusak kesehatan jantung serta pembuluh darah kecil dan saraf.
Kerusakan saraf yang mengontrol rangsangan dan respon seksual dapat menghambat kemampuan seorang pria untuk merasa bergairah.
Baca Juga: Resep Ayam Betutu Enak, Hidangan Istimewa Ini Ternyata Cukup Mudah Dibuat
Selain itu, aliran darah segar dari jantung menuju penis jadi tidak cukup untuk menciptakan dan mempertahankan ereksi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa cuka apel mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2, dengan meningkatkan sensitivitas insulin tubuh.
Cuka apel bekerja memperlambat proses pelepasan gula dari makanan ke dalam darah.
Penelitian lain menyatakan bahwa cuka dapat meningkatkan meningkatkan sensitivitas insulin pada 19% orang yang menderita diabetes mellitus tipe 2 dan 34% pada mereka yang menderita pre-diabetes.
2. Menjaga berat badan
Pria yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi.
Sebuah penelitian yang memelajari efek jangka panjang cuka apel pada kesehatan menemukan bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan meskipun hanya berkisar 1-2 kilogram.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa cuka apel mampu menurunkan berat badan pada orang yang obesitas jika dikonsumsi secara teratur.
3. Menjaga kesehatan jantung
Mengonsumsi cuka apel secara teratur dapat menurunkan kadar lemak dalam darah (lipid).
Menurunkan kadar lipid dapat membantu mencegah penyakit jantung, yang menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi pada pria.
Baca Juga: Selama ini Kita Salah Besar, Ternyata Gorengan Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan, Asal..
Sebuah studi tahun 2014 pada tikus betina menemukan manfaat cuka apel yang serupa yakni mampu menurunkan lemak dalam darah.
Kemudian, studi tahun 2017 menyatakan bahwa tikus jantan yang diberikan cuka apel memiliki kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.
Meskipun tikus mengkonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang buruk.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak mengalami perubahan metabolik yang terkait dengan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Jangan sembarangan mengonsumsi cuka apel untuk mengatasi impotensi
Perlu dipahami bahwa sejumlah studi yang tercantum di atas masih terbatas pada penelitian kecil, dengan sampel manusia terbatas atau hanya dilakukan pada hewan percobaan.
Masih perlu lebih banyak lagi studi untuk meneliti manfaat cuka apel untuk memperbaiki gejala-gejala penyakit penyebab disfungsi ereksi, maupun manfaatnya secara langsung pada impotensi itu sendiri.
Bagaimanapun juga, cuka apel bukanlah obat impotensi yang utama.
Siapapun yang hendak menggunakan cuka apel sebagai pengobatan alami tetap harus bijak dan berhati-hati.
Jika perlu, konsultasikan dulu hal ini kepada dokter.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR