Faktanya, sebagian penduduk hingga kini masih mengalami gizi buruk, stunting, dan obesitas.
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi kurang gizi di Indonesia mencapai angka 17,7 persen.
Situasi ini turut menjadi alasan yang mendorong Sasa menekuni komitmen untuk merealisasikan produk dengan kandungan vitamin tepat yang dibutuhkan masyarakat.
Hal ini sebagai bentuk dukungan Sasa terhadap upaya pemerintah mewujudkan Indonesia lebih sehat.
Susi Purnama, Head of R&D PT Sasa Inti menjelaskan lebih detail mengenai proses fortifikasi pada Sasa Tepung Bumbu bervitamin terbaru ini.
Baca Juga: Selama ini Kita Salah, Bumbu Penyedap Rasa Ternyata Sangat Aman Dikonsumsi, Asal..
Banyak orang yang menghindari makan gorengan karena proses masaknya menghilangkan nutrisi baik bagi tubuh.
“Maka dari itu Sasa menghadirkan Tepung Bumbu bervitamin, sebuah inovasi yang memberikan hasil hidangan gorengan tetap bernutrisi, dengan kandungan gizi tidak hilang ketika melalui proses penggorengan.
Langkah yang menjadi kian mantap ketika Sasa Tepung Bumbu bervitamin mendapatkan sertifikasi dari BPOM." ujarnya.
Maka dari itu, kini masyarakat Indonesia tetap dapat menikmati makanan gorengan kesukaan mereka, sekaligus mendapat kelengkapan gizi.
KOMENTAR