SajianSedap.com - Penyakit jantung bisa dibilang jadi salah satu penyakit dengan momok paling menyeramkan.
Bayangkan saja, banyak anak muda yang meninggal secara mendadak lantaran penyakit satu ini.
Namun, penyakit jantung sebenarnya bisa dicegah dari awal.
Kita pun bisa mengenali bibit-bibit penyakit jantung yang mungkin ada dalam tubuh.
Salah satu caranya adalah dengan memegang jempol kaki.
Kalau rasakan hal ini, segera periksakan ke dokter.
Cara mengetes kondisi kesehatan jantung
Serangan jantung sebenarnya bisa dicegah, namun kebanyakan mereka sendiri tidak tahu punya penyakit jantung.
Memang, mendeteksi masalah pada jantung harus menggunakan alat-alat medis.
Misalnya, mengukur detak jantung permenit menggunakan alat bernama oximeter.
Sebenarnya, ada cara mudah dan murah untuk mengecek kondisi kesehatan jantung tanpa alat.
Cara ini bisa dilakukan di rumah, kapan saja dan tidak perlu kemampuan mendiagnosis.
Bagaimana caranya? Yuk simak caranya.
Caranya mudah, namun harus dilakukan dengan benar supaya efektif.
Pertama, cukup duduk di lantai dengan kaki diluruskan ke depan dan jari kaki mengarah ke atas.
Lalu coba menjangkau dan menyentuh ujung jari kaki dengan tangan.
Apabila Anda cukup fleksibel untuk menyentuh jari kaki, maka jantung Saselovers masih sehat dan fleksibel juga.
Namun, peneliti Jepang dr. Yamamoto mengingatkan bahwa cara ini bukanlah cara mutlak untuk mengecek kesehatan jantung
Bisa saja ada kemungkinan lain seperti otot kaku dan kondisi kurang sehat saat mengetes.
Pijat Tubuh Bagian Ini Bisa Sebabkan Serangan Jantung
Rasa lelah kerap membuat tubuh tak nyaman. Untuk meredakannya, banyak orang kerap melakukan pijat pada beberapa bagian tubuh.
Salah satunya adalah pijat kaki yang memang bisa menghapus rasa lelah.
Tak hanya rasa nikmat yang ditimbulkan saat proses memijat, pijat kaki seusai beraktivitas juga sangatlah bermanfaat.
Namun jangan sembarangan, siapa sangka aktivitas itu bisa berbahaya untuk tubuh.
Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular Rumah Sakit Pondok Indah, Achmad Faisal, melarang kaki yang bervarises untuk dipijat.
“Kalau sudah muncul varises, jangan dipijat. Mengantar gumpalan darah jadi emboli paru.
"Ini sebabkan serangan jantung,” tegasnya dalam diskusi media yang digelar RSPI, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Varises menyebabkan permukaan kulit di kaki tampak kebiruan atau ungu.
Perubahan warna tersebut lantaran ada aliran vena yang tidak lancar sehingga gumpalan darah menempel pada dinding pembuluh darah vena.
Penyebab utamanya adalah katup pada vena yang mengalami kegagalan fungsi.
Darah yang mestinya balik ke jantung justru mengalami turbulensi sehingga membeku.
Nah, pemijatan malah meningkatkan risiko serangan jantung karena darah yang menggumpal di vena dalam akan terbawa sesuai alur peredaran darah kecil.
Untuk diketahui, darah dari vena yang minim oksigen dan kaya karbondioksida akan meninggalkan atrium (bilik) kanan jantung.
Lalu, diantarkan menuju serambi (ventrikel) kanan. Setelah itu, barulah darah bersih diedarkan ke pembuluh darah paru di jantung (arteri pulmonalis).
"Memijat bikin gumpalan darah di vena terlepas. Lalu ikut aliran darah kecil menuju kondisi emboli paru,” jelasnya.
Jika sudah demikian, pembuluh darah paru di jantung akan terhalang oleh gumpalan.
Akibatnya, seseorang bisa tiba-tiba sesak napas layaknya serangan jantung, kata Achmad.
“Kasus ini risiko kematiannya hingga 80 persen,” tandasnya.
Kondisi tersebut harus lekas ditangani karena tergolong kasus gawat darurat.
Namun sayang, tingkat keberhasilan dari operasi juga hanya berkisar pada 20 persen.
Penanganan ini dipersulit oleh pembuluh darah paru yang punya banyak cabang.
“Pembuluh darah paru dibuka satu-satu untuk cari gumpalan di mana. Baru bisa dibuang,” ujar Achmad.
Oleh karena itu, dia benar-benar melarang pijat bagi pasien varises.
Pasien varises lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin E.
“Kandungan antioksidan bisa bantu meregenerasi vena yang yang melebar supaya kembali ke posisi semula,” pesannya.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR