SajianSedap.com - Orang Indonesia pasti sudah gak asing lagi dengan penyakit yang satu ini.
Ya, apalagi kalau bukan masuk angin.
Selama ini memang banyak orang Indonesia yang terserang masuk angin.
Kalau sudah kena masuk angin biasanya kita bakal kerokan.
Namun, kadang kali saat dikerok kita suka gak tahan karena sakit.
Nah kalau Anda gak tahan dikerok kini ada solusinya loh.
Ya, Anda bisa loh atasi masuk angin dengan menggunakan ramuan lada.
Mungkin Anda heran, tapi ternyata ramuan lada memang benar-benar ampuh untuk atasi masuk angin loh.
Yuk simak ulasan lengkapnya!
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Lada untuk Atasi Masuk Angin
Hal itu seperti disebutkan dalam buku berjudul Sehat & Cantik Alami Berkat: Khasiat Bumbu Dapur.
Disitu disebutkan bahwa merica mengandung saponin, flavonoid, minyak asiri, kavisin, resin, dan amilum.
Mereka juga mengandung vitamin C, kalsium, zat besi, kalium, magnesium, mangan, dan tembaga.
Buah dan minyak lada yang paling umum digunakan untuk pengobatan herbal.
Lantas bagaimana cara menggunakan merica sebagai obat alami masuk angin?
Dilansir dari Kontan.co.id (24/3/2021), untuk merasakan manfaatnya pun cukup mudah.
Sediakan bahan-bahan berikut:
- lada 5 gram
- jahe 15 gram
- kayu manis 1 jari
- biji pala 5 gram
- cengkeh 5 butir
- bangle 10 gram
- jali 30 gram
Cara membuatnya cuci semua bahan tersebut sampai bersih.
Kemudian rebus dengan air 1 liter sampai mendidih dan menyisahkan sekitar 500 ml.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Saring dan bagi dua sama banyak.
Setelah dingin minum air rebusan merica tersebut.
Manfaat Baik Kerokan
Meski begitu, kerokan juga memiliki manfaat dan dinilai dapat mengatasi nyeri sendi dan nyeri otot. Selain itu, kerokan pun dianggap baik untuk meningkatkan sistem imun di tubuh dan mengurangi peradangan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membongkar manfaat kerokan bagi kesehatan tubuh, seperti berikut ini:
1. Melancarkan peredaran darah
Kerokan dinilai dapat membantu memperlancar aliran darah serta proses perfusi darah.
Perfusi adalah proses perpindahan darah dari pembuluh ke jaringan yang dituju. Kerokan juga disebut dapat meningkatkan metabolisme energi di tubuh.
Berbagai manfaat kerokan di atas, diuji pada sebuah penelitian skala kecil yang menggali dampak kerokan pada 23 orang partisipan.
2. Meredakan sakit leher
Manfaat kerokan yang satu ini sudah cukup dikenal secara tradisional dan sekarang sudah diperkuat dengan salah satu penelitian yang dilakukan pada 48 responden yang merasakan sakit leher kronis.
Dari total jumlah partisipan, peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mendapat perawatan dengan kerokan. Sementara itu, kelompok lainnya diobati dengan koyo.
Setelah satu minggu, para peneliti mencatat hasil perawatan masing-masing kelompok. Hasilnya, kelompok pertama melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan kelompok kedua.
3. Meringankan sakit kepala migrain
Sakit kepala sebelah atau migrain juga dipercaya bisa diredakan dengan kerokan. Kesimpulan tersebut diambil dari sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang lansia yang menderita migrain.
Setelah dikerok secara teratur selama 14 hari, lansia tersebut merasa bahwa migrainnya berkurang. Namun, jumlah responden di penelitian ini terlalu sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan konsistensi hasil tersebut.
4. Meredakan gejala perimenopause
Terapi yang satu ini juga dianggap dapat meredakan gejala perimenopause seperti banyak berkeringat, insomnia, dan sakit kepala.
Perlu diingat, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memastikan manfaat kerokan bagi kesehatan.
Metode kerokan bukanlah perawatan utama dari kondisi-kondisi di atas. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter apabila kita merasakan gejala maupun sudah pernah didiagnosis menderita penyakit-penyakit di atas.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, Cara Menggunakan Merica Untuk Mengobati Masuk Angin, Cukup 5 gram Untuk 500 ml
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR