SajianSedap.com - Apakah minum kopi saat hamil bikin bayi yang lahir jadi kurus?
Mungkin sebagian dari Anda pernah mendengar hal di atas.
Sebagaimana diketahui, banyak sekali larangan-larangan saat hamil.
Di mana larangan-larangan tersebut sebenarnya belum jelas asal-usul atau alasannya.
Namun, banyak yang mematuhinya begitu saja karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada janinnya.
Salah satunya adalah larangan minum kopi saat hamil.
Banyak yang percaya, minum kopi saat hamil bikin bayi yang lahir kecil.
Alhasil, banyak ibu hamil yang rela menahan keinginannya minum kopi.
Lalu, apakah larangan tersebut benar adanya?
Atau hanya mitos belaka?
Simak penjelasan ahli di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Tak Perlu Obat, Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil Ini Bisa Dibeli di Pasar, Murah Meriah
Minum Kopi saat Hamil Bikin Bayi Lahir Kecil, Fakta atau Mitos?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Network Open mengungkapkan soal hubungan antara ibu hamil minum kopi dan pertumbuhan bayi.
Dikatakan, bahwa anak-anak yang terpapar kafein dalam jumlah kecil sebelum lahir ditemukan rata-rata lebih rendah daripada yang tidak terpapar kafein.
Anak-anak dari ibu yang mengonsumsi kafein saat hamil juga terbukti lebih rendah perawakannya pada usia empat tahun daripada yang ibunya tidak mengonsumsi kandungan tersebut.
Seorang ahli epidemiologi kebidanan dan penulis utama studi, Dr Jessica Gleason pun mengungkapkan, kesenjangan ini bisa melebar setiap tahun hingga usia delapan tahun.
"Untuk lebih jelasnya, ini bukan perbedaan besar dalam tinggi badan, tetapi ada perbedaan kecil dalam tinggi badan di antara anak-anak dari orang-orang yang mengonsumsi kafein selama kehamilan," terangnya seperti dikutip dari CNN Health.
Sementara itu, American College of Obstetricians and Gynecologists saat ini merekomendasikan pembatasan konsumsi kafein kurang dari 200 miligram per hari saat hamil.
Ada pun menurut Cleveland Clinic, kafein tidak hanya terkandung dalam secangkir kopi saja namun juga di teh.
Secangkir teh berkafein biasanya memiliki sekitar 75 miligram kafein, secangkir kopi instan memiliki sekitar 100 miligram, dan secangkir kopi yang disaring memiliki sekitar 140 miligram.
Bahkan, secangkir cokelat juga memiliki sekitar 31 miligram kafein.
"Tetapi, perbedaan yang ditemukan dalam studi terbaru ditemukan pada anak-anak dari orangtua yang minum kurang dari setengah cangkir kopi per hari saat hamil, atau jauh di bawah pedoman saat ini," kata Gleason.
Tidak jelas apakah penelitian ini secara efektif menunjukkan sebab dan akibat antara konsumsi kafein ibu dan tinggi badan anak.
Namun, profesor epidemiologi dan biostatistik di Curtin University di Australia, Dr Gavin Pereira menuturkan bahwa korelasi yang diamati dalam studi ini dapat dijelaskan dengan adanya penyebab umum dari konsumsi kafein dan pembatasan pertumbuhan, misalnya kemiskinan, stres, dan faktor diet.
Jika tinggi badan yang lebih rendah di masa kanak-kanak awal bertahan hingga dewasa, akan ada kemungkinan pula risiko hasil kardiometabolik yang buruk.
Seperti penyakit jantung dan diabetes, yang terkait dengan perawakan yang lebih kecil.
"Tetapi, masih belum ada cara untuk mengetahui apakah perbedaan itu akan bertahan hingga dewasa," ujar Gleason.
"Dan studi seperti ini yang berfokus pada hasil populasi bukanlah alasan bagi keluarga individu untuk panik."
"Tren tingkat populasi ini seharusnya diambil bersama dengan penelitian lain bagi organisasi untuk menilai kembali rekomendasi mereka," jelas dia.
Menurutnya, di masa lalu, ada penelitian yang tidak konsisten mengenai apakah mengonsumsi kafein selama kehamilan berdampak pada janin.
Tetapi bukti-bukti telah terkumpul dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah meta-analisis tahun 2015, misalnya, meninjau semua penelitian yang menemukan hubungan respons dosis antara konsumsi kafein dan ukuran kelahiran yang lebih kecil.
Dan sebuah studi tahun 2020 juga mengungkapkan tidak ada tingkat kafein yang aman untuk janin yang sedang berkembang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asupan Kafein Ibu Hamil Beri Pengaruh Buruk pada Tinggi Badan Bayi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR