7. Fast Food
Fast food atau makanan cepat saji perlu dibatasi konsumsinya karena termasuk dalam salah satu makanan yang secara tak langsung bisa memicu usus buntu.
Fast food kebanyakan kaya kandungan lemak dan juga minim kandungan serat sehingga enggak baik dikonsumsi berlebihan karena bisa memicu dampak buruk bagi sistem pencernaan tubuh.
Gejala radang usus buntu sendiri sebenarnya bisa diketahui sejak awal.
Namun, Anda harus jeli karena terkadang gejala radang usus buntu hampir sama dengan penyakit lain.
Melansir dari Alodokter, gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen yang dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut.
Lokasi nyerinya bisa berbeda-beda, tergantung pada usia pasien dan posisi usus buntu itu sendiri.
Dalam waktu beberapa jam, nyeri akibat penyakit usus buntu bisa bertambah parah, terutama saat bergerak, menarik napas dalam, batuk, atau bersin.
Selain itu, nyeri juga bisa muncul secara mendadak, bahkan saat penderita sedang tidur.
Gejala nyeri perut tersebut dapat disertai gejala lain, di antaranya perut kembung, mual dan muntah, demam dan menggigil, hilang nafsu makan, tidak bisa buang gas atau kentut, sembelit (konstipasi), serta diare.
Kalau, Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera ke dokter.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,alodokter,Gridkids.id |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR