SajianSedap.com - Sering kencing di malam hari itu bisa berakibat fatal, lo.
Apalagi kalau Anda tak mudah tidur setelah terbangun untuk kecing.
Padahal, tidur yang cukup dan berkualitas itu akan berpengaruh pada kesehatan seseorang.
Selain itu, terlalu sering kencing di malam hari bisa jadi tanya tubuh mengalami sakit.
Makanya, coba Anda periksakan diri dulu ke dokter.
Tapi sambilan memeriksakan diri ke dokter, ada beberapa cara supaya tidak sering kencing di malam hari.
Cara ini bisa kita coba dan praktekan sendiri di rumah.
Yuk, simak.
Walau tidur terganggu karena keinginan buang air kecil di malam hari, kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa cara.
Simak yang berikut ini.
Memantau berapa banyak cairan yang diminum dan makanan apa yang sering dikonsumsi dapat membantu orang menghentikan keinginan buang air kecil yang terlalu sering di tengah tidur.
Orang juga disarankan untuk memerhatikan makanan atau minuman diuretik yang dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Perhatikan juga apakah mereka terlalu sering buang air kecil sepanjang hari atau ketika malam hari saja.
Apabila orang buang air kecil lebih dari sepuluh kali dalam waktu 24 jam, frekuensi ini terlalu banyak.
Salah satu obat yang memiliki uefek diuretik sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil adalah obat tekanan darah tinggi, pembengkakan kaki, dan penyakit jantung kongestif.
Obat tersebut dapat memancing produksi urine berlebih apabila dikonsumsi ketika sore atau malam hari.
Untuk mengatasi masalah ini, orang yang sedang mengonsumsi ketiga obat tersebut disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Dengan begitu, mereka dapat memastikan apakah tidak apa-apa untuk minum obat ini pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Membatasi asupan cairan dua jam sebelum tidur ternyata membantu orang mencegah keseringan buang air kecil di malam hari.
Tapi, barengi juga dengan menyetop konsumsi alkohol atau kafein yang berisiko menstimulasi kandung kemih sepanjang jari.
Selama tidur nyenyak, tubuh sebenarnya memproduksi hormon antidiuretik yang memungkinkan tubuh untuk menahan lebih banyak cairan dalam semalam.
Orang dengan sleep apnea tidak masuk ke tahap tidur nyenyak sehingga tubuh mereka tidak membuat cukup hormon ini.
Selain itu, penurunan kadar oksigen selama episode apnea memicu ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak air.
Dalam hal ini, mengobati sleep apnea juga akan membantu mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.
Jika orang mengalami pembengkakan di kaki atau tungkai, mereka kemungkinan lebih sering terbangun semalaman untuk buang air kecil.
Itu disebabkan oleh cairan yang terkumpul di ekstremitas ketika siang hari diserap kembali ke dalam sistem tubuh begitu berbaring jika kaki sejajar dengan jantung.
Pada gilirannya, cairan tersebut akan bergerak menuju ke ginjal untuk diproses.
Untuk membantu mengatasi masalah ini, orang dapat berolahraga dan mengenakan selang penyangga untuk mencoba memproses cairan sebelum tidur.
Walau terlihat sederhana, menopang kaki selama satu jam setinggi jantung di sore dan malam hari dapat membantu buang air kecil di siang hari -bukan di malam hari.
Beberapa dari Anda mungkin pernah mendengar mengenai radiasi ponsel yang menyebabkan kanker otak saat seseorang punya kebiasaan tidur dekat dengan ponsel.
Kendati demikian, apakah berbahaya tidur di dekat ponsel?
Dilansir dari Live Strong, Jumat (10/2/2023) ponsel memang memancarkan radiasi dan radiasi memang berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Namun radiasi yang keluar dari ponsel dianggap tidak berbahaya.
Radiasi pengion yang dikeluarkan dari sinar-X dan radon dapat menyebabkan kerusakan DNA yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker.
Menurut National Cancer Institute (NCI) radiasi yang dipancarkan dari ponsel yang disebut radiasi frekuensi radio bersifat nonionisasi, artinya tidak menyebabkan kerusakan DNA.
Namun tentu saja, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah tidur berdekatan dengan ponsel misalnya menaruh di bawah bantal meningkatkan kemungkinan kanker.
"Meta-analisis besar telah dilakukan untuk mencari dukungan bahwa ada hubungan antara ponsel dan kanker, tetapi tidak ada yang mampu membuat klaim yang kuat. Sampai sekarang kami tidak punya alasan untuk percaya ponsel menyebabkan kanker," kata Stephanie Weiss, MD, Kepala Divisi Neurologi Onkologi di Pusat Kanker Fox Chase Philadelphia.
NCI tidak sendirian dengan pendapatnya.
Organisasi besar lain juga telah meninjau bukti bahwa tidur di samping ponsel itu aman.
Hal tersebut disampaikan juga oleh Food & Drug Administration dan juga Centers for Disease Control and Prevention and the Federal Communications Commission.
Meski tidak khawatir dengan potensi terkena kanker, bukan berarti tidur berdekatan dengan ponsel merupakan ide yang bagus karena ada kerugian lain yang perlu dipertimbangkan.
Penggunaan ponsel sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.
Itu disebabkan oleh kombinasi cahaya biru penekan melatonin dan juga godaan untuk terus melihat konten pada ponsel.
Belum selesai sampai situ, ponsel di dekat Anda juga dapat menimbulkan lebih banyak gangguan saat Anda sudah tidur.
"Notifikasi atau pemberitahuan yang berasal dari ponsel akan membangun Anda dari tidur dan mungkin terpaksa untuk meresponnya. Jika tidak merespon, Anda mungkin sulit untuk kembali tidur karena mimikirkan notifikasi itu berasal dari siapa," terang Peter A.Fotinakes MD, Direktur Medis Pusat Gangguan Tidur di Rumah Sakit Providence St. Joseph, Orange County, California.
Pada akhirnya hal tersebut kemungkinan besar akan menurunkan kualitas tidur seseorang dan kemungkinan besar Anda akan lebih sedikit menutup mata dibandingkan jika ponsel tidak berada dalam satu ruangan.
Dan seperti kita tahu kualitas tidur seseorang akan berpengaruh pada tingkat energi dan suasana hati keesokan hatinya.
Jika berlangsung dalam jangka yang lama tentu saja akan berimbas pada kesehatan seseorang pula.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Hentikan Keseringan Buang Air Kecil di Malam Hari"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR