Cuka bekerja lebih lembut pada nat dan baunya tidak terlalu menyengat.
Dalam hal penggunaan cuka, semakin pekat larutannya, maka semakin baik kinerjanya saat Anda mengepel lantai porselen dan linoleum. Usahakan untuk mendapatkan perbandingan 50:50 antara cuka dan air, atau lebih banyak cuka dan lebih sedikit air.
Jika Anda tidak ingin atau tidak memungkinkan mengepel lantai dengan cuka murni, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut.
Rendam kain dalam mangkuk kecil berisi cuka putih suling, dan setelah semua cuka terserap seluruhnya, tempelkan ke dasar kain kering. Jika kain tidak menjepit, ikat dengan sepasang karet gelang.
Kain lap yang basah akan berfungsi sebagai kain pel basah, dan secara efektif akan mengumpulkan kotoran di tanah sekaligus menyebarkan cuka ke seluruh lantai untuk mendisinfeksi.
Secara keseluruhan, Anda akan menggunakan lebih sedikit cuka dibandingkan jika mencelupkan kain pel ke dalam ember, tetapi masih akan mendisinfeksi dengan efektivitas maksimum.
Pada lantai kayu, ubin keramik, dan batu alam, yang terbaik adalah menggunakan konsentrasi cuka yang lebih encer. Perbandingan yang bisa diikuti adalah 1 cangkir cuka dalam sekitar 3 liter air.
Sifat asam cuka putih suling murni cenderung lebih berbahaya daripada baik pada permukaan ini dan juga dapat menumpulkan cat atau lapisan lilin.
Anda tidak akan dapat dengan pasti mendisinfeksi permukaan ini dengan cuka karena konsentrasinya yang diencerkan.
Sebaliknya, rajinlah mengepel, menyedot debu, dan menggunakan pembersih sesuai permukaan.
Cara Mengatasi Kipas Angin Gantung Goyang dan Berisik, Tak Perlu Panggil Tukang Servis
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR