Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, mengingatkan teh memiliki efek diuretik atau membuat tubuh sering ingin buang air kecil.
Kondisi itu tentu riskan apabila terjadi pada seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa karena bisa menimbulkan dehidrasi.
Padahal, siapa saja yang berpuasa dianjurkan untuk senantiasa menjaga pasokan cairan tubuh.
dr. Dien menyadari masyarakat Indonesia sukanya minum teh, termasuk saat bulan puasa.
Kebiasaan itu pun dirasa sulit untuk diubah.
Maka dari itu, dia hanya menganjurkan masyarakat untuk bisa mengurangi konsumsi teh maupun kopi saat bulan puasa mengingat efek diuretiknya.
Minum teh yang disarankan, yakni hanya dilakukan setelah buka puasa.
Itu pun sebaiknya dilaksanakan beberapa saat setelah makan besar karena teh dianggap bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi dari makanan.
Dia tidak menganjurkan minum teh dilakukan saat santap sahur karena setelah itu seseorang harus berpuasa atau tak punya lagi kesempatan untuk segera mengganti cairan tubuh yang mungkin hilang akibat efek diuretik teh.
dr. Dien mengatakan, baik teh maupun kopi terbukti mengandung kafein yang bisa merangsang keluarnya air seni lebih banyak dan menyebabkan haus.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR