SajianSedap.com - Bedcover merupakan salah satu perlengkapan tidur yang dimiliki oleh banyak orang.
Meski fungsinya sebenarnya digunakan seperti sprei untuk menutupi kasur, bed cover seringkali dipakai sebagai selimut.
Ini karena bentuk bed cover yang cukup tebal sehingga ketika digunakan sebagai selimut saat tidur dapat menghangatkan.
Tak hanya tebal, bedcover juga hadir dalam berbagai variasi motif dan bahan sehingga mempecantik tempat tidur.
Umumnya bed cover terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman seperti katun, poliester, atau campuran serat.
Bahan ini membutuhkan perawatan yang tepat agar pemakaiannya bertahan lama.
Biasanya tugas mencuci bed cover diserahkan ke jasa laundry agar tak merusaknya.
Padahal sebenarnya mencuci bed cover bisa dilakukan sendiri dengan mudah di rumah.
Penasaran bagaimana caranya? Simak selengkapnya berikut ini.
Untuk merawat dan mencuci bed cover cukuplah mudah dilakukan di rumah tanpa lagi membutuhkan jasa laundry.
Dilansir dari Architectural Digest, berikut ini tips merawat dan mencuci beda cover agar tidak kempes dan berubah bentuk.
Sebelum mencucinya, terutama untuk dimasukkan ke dalam mesin cuci, periksa label perawatan untuk melihat petunjuk tentang cara mencuci selimut.
Beberapa bahan, seperti wol atau sutra, dapat rusak atau menyusut di dalam mesin cuci, jadi jika labelnya bertuliskan "Dry Clean Only", sebaiknya biarkan jas profesional yang menanganinya.
Jika label memberi izin untuk mencuci dengan mesin, pastikan untuk mengikuti petunjuk khusus, seperti menggunakan air dingin atau mencuci tangan.
Atasi noda apa pun sebelum dicuci. Ini untuk mencegah noda menodai area lain saat masuk ke mesin cuci.
Jika mencuci bed cover putih, Anda juga bisa menggunakan pemutih untuk menyegarkan warnanya (jika perlu).
Campur setengah cangkir pemutih dengan dua galon air dingin dan biarkan selimut terendam dalam larutan selama lima menit sebelum dicuci.
Pastikan selimut pas di mesin cuci dengan ruang kosong.
Jika selimut tidak memiliki cukup ruang, isiannya bisa menjadi padat dan hasil cuciannya mungkin tidak benar-benar bersih.
Gunakan deterjen ringan atau alami, dan ikuti petunjuk pada botol.
Kemudian pilih siklus lembut atau halus dan tambahkan bilas ekstra jika memungkinkan.
Juga pada label pada selimut biasanya direkomendasikan untuk melakukan pengaturan suhu.
Air dingin atau hangat akan melindungi warna dan kain sehingga tidak mudah pudar.
Sedangkan air panas akan membunuh tungau debu jika tidak berencana mengeringkannya dengan mesin.
Setelah selimut selesai dicuci, pindahkan ke pengering.
Tambahkan bola tenis ke muatan untuk membantu pengeringan secara merata.
Keringkan pada suhu yang disarankan pada label perawatan selama beberapa jam.
Anda bisa mengeluarkan selimut dari pengering setiap setengah jam atau lebih, lalu kembalikan ke pengering dan lanjutkan siklusnya. Ini akan memastikan selimut mengering secara merata.
Aturan mencuci seprai adalah setiap minggu, tapi lapisan tengah dan selimut tidak memerlukan standar pencucian yang ketat.
Roand mengatakan selimut yang berada di antara seprai dan tidak bersentuhan langsung dengan tubuh dapat dicuci setiap bulan, sementara selimut besar harus dicuci setidaknya setiap dua minggu.
Sedangkan untuk selimut yang digunakan untuk menonton film pada malam hari, Williamson menyarankan mencucinya setiap bulan atau dua bulan sekali.
Namun, jika selimut ini adalah pilihan pertama saat anggota keluarga sakit dan membutuhkan kehangatan ekstra, sebaiknya mencucinya segera setelah orang tersebut sembuh.
Jika Anda suka ngemil saat menonton film, sebaiknya memeriksa selimut ruang keluarga lebih sering untuk memastikan tidak ada noda menempel.
Dalam hal ini, Williamson menyarankan hanya mencuci selimut dekoratif sekali atau dua kali setahun.
Bahkan, menurut Senreve—merek aksesori, rumah, dan pakaian santai—selimut mewah yang terbuat dari kain, seperti kasmir, akan lebih baik jika tidak dicuci untuk menjaga tekstur dan masa pakainya.
Artikel ini telah tayang di architecturaldigest dengan judul How to Wash a Comforter in 6 Easy Steps
Source | : | Architectural Digest |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR