Baca Juga: 1000 Persen Bikin Panjang Umur, Inilah Segudang Manfaat Konsumsi Petai untuk Tubuh
Dilansir dari Healthline, shokuiku pertama kali dikembangkan oleh Dagen Ishizuka, seorang dokter militer serta pencipta diet dengan mengonsumsi makanan rendah lemak atau makrobiotik.
Selama beberapa dekade terakhir, pola makan ini menjadi populer di seluruh Jepang dan dunia. Bahkan, pada 2005, Jepang memberlakukan "Hukum Dasar Shokuiku" yang mengharuskan program pendidikan gizi di sekolah untuk membantu anak mengembangkan kebiasaan makan ini.
Melalui program ini, anak-anak diajarkan mulai dari cara membaca label makanan hingga kebutuhan nutrisi berdasarkan tahapan kehidupan atau usia.
Shokuiku sendiri berfokus pada membangun kebiasaan sehat, dengan efek samping berupa penurunan berat badan jangka panjang. Shokuiku mendorong mengonsumsi lebih banyak makanan padat nutrisi.
Berdasarkan beberapa penelitian, cara ini mencegah penambahan berat badan dan risiko obesitas lebih tinggi.
Tak hanya itu, shokuiku juga mengajarkan untuk berbagi makanan dengan keluarga dan teman. Hal ini berkaitan dengan kualitas diet yang lebih baik dan berat badan lebih sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 15 Makanan Kaya Antioksidan dalam Diet Okinawa Bikin Umur Panjang
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR