Dikutip dari Kontan pada Sabtu (26/1/2019), Eka ternyta hanya tamatan SD karena ekonomi keluarganya saat itu sedang carut marut.
Meski begitu, saat kecil Eka tak menyerah dan bertekad bisa sukses demi membantu orangtuanya.
Pada saat itu, Eka sampai harus berjualan biskuit dan permen keliling di Makassar.
Sembari menaiki sepeda, dirinya mengetuk pintu rumah tiap calon pembeli tanpa kenal lelah.
Meski hanya berjualan permen dan biskuit, Eka mampu meringankan beban hutang keluarganya dan menabung sebagian keuntungannya untuk tambahan modal.
Eka merasa tak puas dengan hanya berjualan jajanan tersebut.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Eka membeli alat membuat kembang gula di rumah dan mulai memproduksi sendiri kembang gulanya.
Pada masa penjajahan Jepang, Eka bekerja sama dengan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat/TNI) dengan menjual kopra pada mereka.
Namun Jepang mengeluarkan kebijakan monopoli kopra dan bisnis Eka terhenti hingga membuatnya bangkrut.
Tak kenal menyerah
Punya prinsip tak mau menyerah, Eka kembali menjajal bisnis baru.
Ia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan harian.