SajianSedap.com – Kedua anak SD ini disuruh meminta-minta dengan modus menjual buku sampai larut malam.
Sambil makan kelengkeng, kedua anak ini curhat tentang kehidupannya.
Eksploitasi anak di Indonesia semakin hari semakin menjadi-jadi.
Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2018 kasus ekploitasi anak mencapai 264 kasus.
Data ini termasuk kasus perdagangan anak dan prostitusi anak.
Baca Juga : Miris Banget! Karena Kelaparan, Ibu Ini Tega Menjual Anaknya yang Baru Berusia 6 Tahun
Eksploitasi sendiri merupakan bentuk paksaan dan kekerasan kepada anak di bawah umur.
Hal ini juga termasuk perbudakan modern yang sangat memprihatinkan.
Pasalnya, kegiatan ini bukan hanya memberikan dampak buruk kepada anak-anak namun juga berdampak pada perkembangan bangsa Indonesia kedepannya.
Kasus eksploitasi ini terjadi bukan kepada anak-anak yang tidak dikenal saja.
Banyak orang tua kandung yang turut melakukan hal ini, untuk mendukung perekonomian mereka.
Seperti yang terjadi di daerah Makasar ini.
Meminta-Minta dengan Berjualan Buku
Salah satu kasus eksploitasi anak ini diungkap oleh salah seorang warganet yang menemukan dua orang anak kecil berkeliaran di malam hari.
Video yang diunggah di akun @makassar_iinfo ini, memperlihatkan dua orang anak yang duduk sambil menikmati buah kelengkeng sambil bercerita.
Baca Juga : Miris, ART Cuma Duduk Di Luar, Sementara Majikan Asyik Makan Enak Dalam Restoran
Anak laki-laki yang mengenakan baju hitam diketahui baru berumur 7 tahun.
Sedangkan anak perempuan yang mengenakan jilbab putih merupakan anak kelas satu SD.
Keduanya ditemukan di area Alfamidi Hertasning 4 Kota Makassar.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.
Anak perempuan dan laki-laki itu bercerita tentang pekerjaannya kepada warganet tersebut.
Diketahui anak perempuan itu mengaku tinggal bersama kedua orang tua dan neneknya.
Sedangkan anak laki-laki tinggal dengan ibunya karena bapaknya telah meninggal.
Keduanya dipaksa oleh sang ibu untuk meminta-minta dengan modus berjualan buku saku sampai larut malam.
Baca Juga : Miris, Paus Sperma yang Mati di Wakatobi Telan 5,9 Kg Sampah, dari Bungkus Mi Instan Hingga Botol Parfum
Menyetor 50 Sampai 100 Ribu Sehari
Dari wawancara warganet dengan keduanya, terdapat fakta yang sangat memprihatinkan.
Kedua anak kecil ini harus menyetor pendapatannya sebanyak 50 ribu sampai 100 ribu rupiah setiap harinya.
Jika belum mendapatkan uang sebanyak yang diminta, keduanya tidak boleh pulang kerumah.
Makanya tidak heran jika keduanya masih berkeliaran hingga larut malam.
Jika setoran mereka kurang, keduanya akan dimarahi sehingga mereka takut pulang.
Sedangkan sang Ibu diketahui hanya di rumah menunggu mereka pulang.
Baca Juga : Pesawatnya Jatuh di Hutan, Pilot Ini Bisa Bertahan Hidup Tanpa Makan dan Minum Meski Keadaanya Miris!
Hal ini sungguh memprihatinkan karena menurut warganet tersebut, anak-anak ini tidak bisa belajar karena harus bejualan hingga larut malam.
Berjualan sampai larut malam juga anak mempengaruhi psikologi sang anak.
Mereka akan mengantuk dan sulit menerima pelajaran saat di sekolah, nih.
Belum lagi jika ada tindakan kekerasan kepada mereka.
Menurut Sase Lovers, tindakan apa ya, yang tepat untuk mengurangi eksploitasi anak ini?
Baca Juga : Miris, Video Ini Jadi Bukti Kalau Si Kecil Lebih Dekat dengan ART Daripada Ibu Kandungnya