Sempat Jualan Bumbu Dapur Hingga Ikan Asin, Ini Sosok Prajogo Pangestu yang Jadi Orang Terkaya Di Kalimantan

By Novia, Senin, 11 Maret 2019 | 18:45 WIB
Jadi Supir Angkot Sampai Jualan Bumbu Dapur dan Ikan Asin, Ini Sosok Prajogo Pangestu yang Jadi Orang Terkaya Di Kalimantan (BRPT)

 

SajianSedap.com – Prajogo Pangestu masuk dalam deretan orang terkaya di Kalimantan.

Belum cukup menjadi orang terkaya di Kalimantan, Prajogo Pangestu juga menjadi orang ke 7 terkaya di Indonesia.

Jadi orang terkaya di Kalimantan, ternyata Prajogo Pangestu pernah menjadi supir angkot hingga berjualan bumbu dapur dan ikan asin.

Baca Juga : Orang Terkaya Kedua Di Indonesia Meninggal Dunia, Begini Kisah Jatuh Bangunnya yang Sempat Berjualan Permen dengan Sepeda

Prajogo Pangestu dikenal sebagai 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Ia lahir di Kalimantan dengan nama Phang Djoem Phen.

Baca Juga : Warganet Dibuat Heboh, Orang Terkaya di Dunia Ini Nyaris Tak Dikenali Saat Ikut Antri di Restoran Cepat Saji!

Prajogo Kecil

Prajogo kecil hidup dengan kekurangan.

Ayahnya yang bernama Phang Siu On bekerja hanya sebagai penyadap getah karet.

Penghasilan ayahnya yang pas-pasan hanya cukup untuk makan.

Hal itu juga yang membuat Prajogo hanya bisa mengenyam pendidikan hanya sampai Sekolah Menengah Pertama.

Tidak ingin selamanya hidup dalam kemiskinan, akhirnya Parajogo memutuskan merantau ke Jakarta.

Baca Juga : Ayahnya Orang Terkaya Paling Muda Se-Indonesia, Intip Potret Cantik Putri Tanjung yang Pilih Makan Tempe Saat Sekolah

Namun sayang, Ia tidak mendapat pekerjaan di Ibu kota.

Akhirnya Ia memutuskan untuk kembali ke Kalimantan.

Setelah kembali, Ia pun bekerja menjadi supir angkot di kalimantan.

Tidak tanggung-tanggung, untuk mencukupi kebutuhannya Ia pun membuka usaha kecil-kecilan dengan berdagang bumbu dapur dan ikan asin.

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.

Perubahan Hidup Prajogo         

Dilansir dari CNBC kehidupan Parjogo berubah setelah pertemuannya dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Bong Sun On atau Burhan Uray.

Pertemuan yang terjadi pada 1960an itu membuatnya bergabung dengan Burhan di PT Djajanti Group pada 1969.

Karena kerja kerasnya, setelah tujuh tahun bergabung Burhan pun mengangkat Prajogo manjadi general manager di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Barat.

Baca Juga : Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Miliader Dato Sri Tahir Dulu Pernah Jadi Pembuat Becak Demi Bisa Makan

Namun, setelah setahun Prajogo memutuskan untuk mundur dan mencoba membuat bisnis sendiri.

Dengan meminjam dari BRI, Ia membeli CV Pacific Lumber Coy yang saat itu tengah mengalami kesulitan keuangan.

Setelah berhasil mengurangi bisnis kayu di tahun 2007, bisnisnya makin berkembang hingga bekerja sama dengan anak-anak Presiden Soeharto.

Akhirnya perusahannya berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, hingga perkayuan.

Di tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahan petrokimia.

Sedang pada 2008 perusahannya mengakuisisi PT Tri Polyta Indonesia.

Setelah itu pada 2011, Chandra Asri bekerjasama dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Lalu pada 2015,  Chandra Asri Petrochemical bekerja sama dengan pabrikan ban Prancis Michelin

untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia.

Baca Juga : Gemar Merenovasi Dapur, Intip Gaya Wisata Kuliner Istri Dato Sri Tahir, Orang Terkaya di Indonesia!

Karena perkembangan bisnisnya ini, Prajogo pun masuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Nilai kekayaan yang dimiliki Prajogo sebesar US$ 3,5 miliar.

Sekarang, Barito Group dipegang oleh sang anak, yaitu Agus Salim Pangestu.

 Baca Juga : Terbongkar Harta Orang Terkaya di Kalimantan, Makanan di Private Jet Hingga Luas Rumahnya Jadi Sorotan