Review Starbucks Reserve Dewata Bali: Uniknya Ngopi di Starbucks Terbesar Se-Asia Tenggara

By Lena Astari, Selasa, 26 Maret 2019 | 17:45 WIB
Review Starbucks Reserve Dewata Bali: Uniknya Ngopi di Starbucks Terbesar Se-Asia Tenggara (Sajian Sedap)

SajianSedap.com - Ini dia review Starbucks Reserve Dewata Bali yang sedang hits.

Ternyata begini rasa kopi Starbucks terbesar se-Asia Tenggara ini.

Bali sendiri sudah jadi destinasi favorit untuk liburan, baik untuk warga Indonesia dan juga turis.

Baca Juga : Review Menu Sarapan Hotel: Nyobain Breakfast Buffet di Hotel Hilton Bandung

Kini Bali semakin menarik karena dibangunnya Starbucks terbesar se-Asia Tenggara bernama Starbucks Reserve Dewata.

Lalu, apa bedanya dengan Starbucks pada umumnya?

Mengusung Tema Edutainment

Biasanya kalau kita melangkah ke kedai kopi, kita akan langsung memesan, menunggu sampai pesanan dibuat, lalu duduk dan melakukan kegiatan sendiri.

Entah mengerjakan tugas atau pekerjaan, atau sekedar mengobrol dengan teman.

Tapi kalau kita ke Starbucks Dewata Bali, kita akan sibuk mengagumi interior di dalamnya.

Begitu masuk saja, kita sudah disambut dengan perkebunan kopi.

Baca Juga : Review Ayam Geprek Mr.Chiz, Ada yang Beda Dari Sambalnya, Apa, ya?

Coffee farm Stabucks Dewata Baliu

Ya, di sini kita tidak hanya bisa menikmati kopi, tapi juga bisa belajar bagaimana perjalanan dari awal mula kopi ditanam, hingga akhirnya bisa kita nikmati.

Di sana pun diperlihatkan mesin untuk mengupas dan mencuci biji kopi.

Kemudian saat masuk ke dalam, kita akan langsung melihat Reserve Bar.

Baca Juga : Review Cheese Tea Share Tea, Teh Keju yang Enggak Rela Dibagi-Bagi

Reserve Bar Starbucks Dewata Bali

Namun ada juga Main Bar di sebelah kiri pintu masuk.

Nah, apa perbedaan dari kedua bar ini?

Saat tim SajianSedap.com bertanya pada barista di Reserve Bar, jawabannya adalah menu yang ditawarkan tidak berbeda jauh.

Baca Juga : Review Cheese Tea Gulu Gulu, Cheese Tea Kekinian yang Ada Dimana-Mana, Enak Enggak, Ya?

Hanya saja kalau memesan di Reserve Bar, kita bisa memilih dua jenis kopi berbeda yang spesial disajikan hari itu.

Misalnya saja waktu itu jenis kopi yang ditawarkan adalah West Java dan Tanzania.

Keduanya tentu memiliki cita rasa berbeda dan konsumen bisa memilih.

Baca Juga : Review Ayam Geprek Keprabon, Ayam Geprek Wong Solo yang Jadi Favorit Anak Gaul Jakarta

Penyajiannya pun berbeda.

Jika biasanya kopi disajikan pada gelas plastik, maka di Reserve Bar, penyajiannya persis seperti kafe.

Cappuccino Starbucks Reserve Dewata Bali

Artikel berlanjut setelah video berikut ini

Menu yang SajianSedap.com pesan saat itu adalah ice cappuccino dengan menggunakan kopi Tanzania.

Saat disajikan, kita akan mendapat satu nampan berisi segelas ice cappuccino, cookies vanilla, segelas kecil gula cair, kartu berisi penjelasan kopi mulai dari cara ditanam, tisu, dan juga pengaduk yang terbuat dari kayu.

Satu menu itu dihargai Rp 69,000,-.

Baca Juga : Review Ayam Geprek Mas Eko, Ayam Geprek Banyak Cabang, Enak Atau...

Sebenarnya harga ini tidak terlalu berbeda jauh dari harga ice cappuccino di Main Bar atau Starbucks yang umum ditemui.

Namun dengan penyajian seperti ini, tentu saja lebih eksklusif.

Apalagi ditambah dengan suasana kafe yang sangat elegan dan penuh dengan pengetahuan.

Baca Juga : Tips Membuat Cendol yang Kenyal, Lebih Enak Mana Pakai Hunkwe Atau Tepung Beras?

Interior Starbucks Dewata Bali

Pasalnya, di sana sampai ada bagian Nursery, di mana kita bisa melihat tanaman kopi yang masih bayi.

Kemudian ada juga bioskop mini, di mana kita bisa menonton para petani kopi yang menanam biji kopi yang kemudian didistribusikan ke Starbucks.

Kece banget, kan?

Baca Juga : Menu Takjil Buka Puasa Enak dengan Resep Dadar Gulung Cokelat Pisang Keju

Starbucks Dewata Bali memang jadi satu-satunya di dunia yang mengusung tema coffee sanctuary.

Di sini juga ada Coffee Class yang terdiri dari banyak jenis kelas untuk mereka yang ingin belajar tentang kopi.

Jadi untuk yang mau liburan ke Bali, boleh banget mampir ke Starbucks Dewata Bali untuk pengalaman ngopi yang tidak biasa.

Baca Juga : (Video) Begini Cara Membuat Kaldu Udang yang Gurih Tanpa Bau Amis