"Saya pelan-pelan mendekati Ibu saya. Saya katakan 'Ibu, Ibu sudah ikhlas kan?' saya bilang gitu. 'Iya ikhlas', kata Ibu saya. 'Ibu mbak ani sudah enggak ada'. Beliau menangis lama.", kata Mastuti.
Karena kesehatannya yang memang kurang baik ditambah kabar buruk ini, tensi Ibu Ageng dikatakan langsung melonjak.
Akibatnya, keluarga segera memanggil dokter datang ke rumah.
"Tensi langsung naik. Jadi 192 sampai 102. Untuk tadi dokter langsung datang ke sini untuk memeriksa beliau dan kami langsung kasih obat.", tambah Mastuti.
Beruntung, perlahan Ibu Ageng bisa menerima takdir yang sudah digoreskan oleh Tuhan Yang Maha Esa ini.
"Alhamdulillah sekarang pelan-pelan beliau sudah mulai bisa menerima dan bisa ikhlas terus bisa turun tensinya", tutup Mastuti.