Bermodal Alat Dapur, Para Tahanan Ini Berhasil Lolos dari Penjara dengan Mudah, Salah Satunya Terjadi Di Indonesia!

By Raka, Minggu, 16 Juni 2019 | 13:45 WIB
Bermodal Alat Dapur, Para Tahanan Ini Berhasil Lolos dari Penjara dengan Mudah, Salah Satunya Terjadi Di Indonesia (Lutfi Fauziah)

SajianSedap.id – Dijaga dengan ketat, para tahanan ini justru dengan mudah lolos dari penjara.

Bahkan para tahanan ini hanya bermodal alat dapur.

Salah satunya terjadi di Indonesia.

Pengamanan yang ketat dan tembok tebal yang mengelilingi membuat tempat tersebut seakan sulit untuk dilewati dengan mudah.

Namun ada beberapa kisah tentang tahanan yang kabur dari penjara dan jadi mendunia.

Pasalnya, mereka menggunakan alat dapur dalam prosesnya!

Ada yang berhasil, namun ada juga yang tidak.

Berikut adalah kisah-kisahnya.

Baca Juga: 3 Tahun Satu Sel Bareng Maling Ayam, Saipul Jamil Ternyata Selalu Lakukan Kegiatan Unik Ini Selama Dipenjara

1. Penjara Nazi

Lorong di penjara Nazi

Bisa dikatakan ini adalah pelarian tahanan yang paling jenius.

Mereka membuat lorong panjang yang disertai dengan ruangan.

Para tahanan ini kabur pada suatu malam di bulan Maret tahun 1944.

76 tahanan berhasil kabur, dan ketika tahanan ke-77, sayangnya penjaga segera mengetahui lorong tersebut.

Kemudian diketahui banyak barang yang hilang.

Diantaranya adalah 34 kursi, 1,219 pisau, 478 sendok, 582 garpu, 246 galon air, dan lebih dari 1,400 kaleng susu.

Diduga semuanya digunakan untuk membuat lorong tersebut.

Baca Juga: Angelina Sondakh Hampir Diceraikan Adjie Massaid Karena Tak Urus Anak Tiri, Momen Makan di Penjara Ini Berkata Sebaliknya

2. Penjara Alcatraz

Lubang di penjara Alcatraz

Ini adalah salah satu kisah yang sangat terkenal.

Pasalnya, keberadaan tahanan yang berhasil kabur masih jadi misteri yang belum terungkap.

Kasus ini terjadi pada bulan Juni 1962 di penjara Alcatraz yang terkenal ketat dengan penjagaannya.

Frank Morris, John Anglin, Clarence Anglin, dan Allen West adalah nama-nama tahanan yang mencoba kabur tersebut.

Pada Desember 1961, mereka memulai aksi pertamanya dengan membuka lubang ventilasi yang berada dalam sel mereka.

Kala itu mereka menggunakan mesin motor vacuum cleaner yang rusak dan sendok yang dicuri dari petugas penjara.

Baca Juga: Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara, Putri Mulan Jameela Kini 'Diasuh' dan Diberi Makan Umi Pipik

Mereka terus bekerja dan lubang ventilasi tersebut ditutupi dengan berbagai barang milik mereka.

Lubang itu kemudian tersambung ke bagian koridor pembuangan yang selalu tanpa penjagaan.

Dari situ, mereka memanjat pipa, dan membuka ventilasi atap.

Mereka telah menyiapkan perahu karet yang terbuat dari 50 jas hujan yang juga mereka curi dari petugas untuk mengarungi lautan yang mengelilingi penjara Alcatraz.

Saat mereka berhasil kabur, petugas menemukan kepala palsu yang mereka jadikan pengecoh di kasur, berbagai peralatan yang digunakan untuk melubangi lubang ventilasi, dan nomor telepon serta nama orang yang akan mereka temui saat sudah sampai di daratan.

Namun petugas juga menemukan salah satu jas hujan mengambang di lautan sehingga belum diketahui apakah mereka berhasil sampai di daratan atau tidak.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 Baca Juga: Kontras dengan Ahmad Dhani yang Makin Kurus & Makan Seadanya di Penjara, Mulan Jameela Malah Girang Naik 5 Kg!

3. Penjara Kerobokan, Bali

Lubang di penjara Kerobokan, Bali

Pada tahun 2017, 4 warga negara asing yang tertangkap di Bali karena dugaan kepemilikan obat-obatan terlarang sempat membuat heboh.

Pasalnya, mereka berhasil kabur dengan membuat lubang yang terhubung dari dalam penjara sampai jalanan persis di luar dinding penjara.

Yang lebih mengejutkan, mereka menggali lubang itu hanya dengan garpu!

Kepala lapas Kerobokan, Tony Nainggolan, mengatakan kalau lubang itu dibuat lebih dari seminggu.

Lubang itu memiliki diameter 50 sampai 75 cm dan lebar 12 meter.

Shaun Davidson

Namun Shaun Edward Davidson, salah satu tahanan yang kabur, berhasil ditangkap karena menggunakan paspor orang lain untuk kembali ke negara asalnya, Australia.

Davidson mengatakan kalau penjara tersebut hanya muat untuk 300 orang sementara di sana ada 1200 orang.

Ia juga mengaku tidak diberi makan dan tempat tidur.

Namun saat masa tahanannya habis, Ia memilih untuk tinggal lebih lama 5 bulan daripada harus membayar Rp 10 juta.

Baca Juga: Kini Nikahi Seorang Miliader, Andi Soraya Justru Bingung Bayar Biaya Makan dan Sekolah Putranya setelah Steve Dipenjara

#GridNetworkJuara