SajianSedap.com - Sebagai Ibukota, DKI Jakarta memiliki banyak tantangan untuk terus maju.
Salah satu yang masih menjadi tantangan utama dari DKI Jakarta adalah sampah.
Jumlah sampah ibu kota terus melonjak naik setiap tahunnya, hingga saat ini terdata total sampah Jakarta adalah sebanyak 7.500 ton per hari.
Pada tahun 2021, TPST Bantargebang diprediksikan tidak bisa menampung sampah lagi, karena sudah melebihi kapasitas tampungnya.
Menjawab tantangan tersebut, dan sejalan dengan amanat dari Kebijakan Strategi Nasional (JAKSTRANAS), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki target bersama adanya pengurangan jumlah sampah sebanyak 20%, dan penanganan sampah sebanyak 80% di wilayah Jakarta.
Adanya partisipasi semua pihak menjadi urgensi untuk mencapai target tersebut.
Berdasarkan data kajian dari Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta (2011), sumber sampah DKI Jakarta 60,5% berasal dari kawasan pemukiman, dan peringkat kedua berasal dari kawasan komersial/dunia usaha, yakni 28,7%.
Baca Juga: Trik Hindari Ajakan Bukber di Luar Biar Dompet Enggak Jebol
Jakarta Less Waste Initiative untuk Gedung dan Restoran
Saat ini sudah banyak program edukasi persampahan di masyarakat, namun belum ada program secara spesifik yang merangkul kawasan usaha/dunia komersil.
Sebagai langkah awal, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, bersama dengan Pemprov DKI Jakarta meluncurkan program berjudul Jakarta Less Waste Initiative yang mengajak pemilik/manajemen gedung, perkantoran, mall, hingga restoran untuk menjadi pionir dalam upaya pengurangan sampah Jakarta.
Program fasilitasi ini bersifat terbuka bagi dunia usaha untuk ikut serta, dan akan berlangsung selama 6 bulan, mulai dari Juni-November 2019.
“Pelaksanaan inisiatif terbagi dalam dua kategori, yakni building dan restoran. Dengan adanya inisiatif ini, tujuannya adalah dunia usaha dapat menerapkan upaya pengurangan dan penanganan sampah yang bertanggung jawab di Jakarta serta dapat berkontribusi untuk melakukan pengurangan sampah sebesar 10% di lokasi usahanya” tutur Andono Warih, selaku PLt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut beiau menjelaskan bahwa selama program berlangsung, partisipan akan mendapatkan pelatihan persampahan, konsultasi, hingga monitoring dan evaluasi.
Peserta dengan praktik terbaik akan mendapatkan penghargaan “Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan” yang diberikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta pada bulan November 2019.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Detail aktifitas
Pendaftaran kegiatan ini telah dibuka pendaftaran mulai tanggal 1 Mei – 30 Juni 2019 mendatang.
Sebelumnya telah dilakukan sosialisasi awal kepada restoran dan bangunan yang telah dilakukan tanggal 30 April 2019 .
Guna menyebarkan luaskan kegiatan saat ini telah dilaksanakan peluncuran publik dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kepada pers media, asosiasi dan komunitas.
Sementara untuk Waste Management Counseling akan dilakukan indoor dan outdoor training serta counseling selama Juni-Juli 2019, dengan beragam materiMulai dari pemahaman dasar bijak kelola sampah untuk bangunan dan gedung hingga kunjungan edukasi ke TPST Bantar Gebang, dan praktik lapangan.
Monitoring dilakukan setiap bulan untuk melihat progress perubahan jumlah sampah dan inisiasi yang sudah dilakukan.
Penghargaan diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta kepada pemilik gedung kantor/perkantoran, hotel, mall, restoran, kawasan komersial lainnya yang telah berproses mengembangkan inisiatif terbaik dalam mengurangi sampah.