SajianSedap.com - Berwajah tampan, penjual mi lidi ini kenakan pakaian tak biasa.
Bahkan dengan paras tampannya, penjual ini membuat para ibu rela antri demi swafoto atau selfie.
Pedagang tentunya memiliki sejumlah trik agar produk yang dijualnya laku keras.
Mulai dari memberikan diskon hingga promo buy 1 get 1.
Namun, semua itu justru berbeda dengan yang dilakukan oleh penjual mi lidi yang satu ini.
Bahkan ia menyebut cara ia berdagang ini didapat secara tak sengaja.
Kok bisa?
Baca Juga: 5 Isu Diet Ini Dipercaya Banyak Orang, Fakta atau Hoax?
Lupa lepas pakaian kerja
Setiap pagi, Sutrisno (23), warga Perumahan Tanjung, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, disibukkan dengan menggoreng mi lidi.
Dilansir dari Kompas.com yang mendatangi rumahnya, bersama ibu dan adiknya, ia sedang menyiapkan barang dagangannya yang akan dijajakan pada sore hari.
Dengan rapi, mi lidi dibungkus satu per satu ke dalam plastik.
Ada yang seharga Rp 1.000 dan ada yang Rp 2.000 per plastiknya.
Setelah menggoreng dan menyiapkan mi lidi yang dibungkus satu per satu dari pukul 10.00-13.00 WIB, saatnya Sutrisno mandi dan bersiap untuk menjajakan barang dagangannya.
Pemuda yang mempunyai tinggi badan 175 sentimeter dan berkulit putih itu memasukkan satu persatu barang dagannya kedalam boks yang ada di belakang sepeda motor.
Ia tidak lupa menyiapkan bumbu mi lidi yang menjadi pilihan pembeli.
Yang menarik, ketika Reno, panggilan akrabnya, akan berkeliling menjual barang dagangan, ia memakai kemeja putih, berdasi merah dan sepatu pantofel layaknya orang kantoran.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Baca Juga: Videonya Viral, Ibu Hamil Ini Siram Bayi Orang Lain yang Berisik dengan Kuah Sup Panas di Restoran!
Berpenampilan perlente tersebut sudah ia lakoni selama 4 bulan dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Biasanya mangkal di sekitaran Alun-Alun Pekalongan, kalau hari Minggu di lapangan Mataram Kota," kata Reno, Kamis (20/6/2019).
Memakai pakaian bak orang kantoran menurut Reno bukan tanpa sebab.
Dulu sewaktu masih bekerja di pabrik, ia juga berjualan mi lidi keliling.
Namun, suatu saat dirinya lupa tidak melepas pakaian kantornya saat berjualan keliling mi lidi.
"Saat itu, lupa mencopot seragam yang rapi pas jualan mi lidi. Malah banyak yang membeli barang dagangannya karena melihat rapi dan bersih. Banyak juga yang membeli turun dari mobil karena mungkin penampilan saya menarik perhatian," ujar dia.
Tulang punggung keluarga
Awal bisa berjualan mi lidi keliling karena hobinya membeli makanan ringan tersebut.
Muncul ide ia berjualan dan keluar dari perusahaan tempat ia bekerka karena hasilnya yang lumayan untuk menghidupi keluarganya.
"Saya tulang punggung keluarga, ibu menjahit dan dua adik saya ada yang sekolah. Sementara bapak sakit sehingga membuat saya harus bekerja keras," ujar Reno.
Dengan berjualan ini, dirinya bisa memperoleh Rp 150.000-Rp 200.000 perharinya.
Saat berada di Alun-Alun Kota Pekalongan, Reno terlihat tidak canggung melayani pembeli yang kebanyakan penasaran.
Bahkan, sejumlah pembeli sengaja memfoto Reno ketika sedang berjualan mi lidi.
Salah seorang warga Pekalongan, Udin (37), mengaku kaget.
Karena awalnya Reno bukan yang menjual mi lidi. Bahkan, ia mencari penjual mi lidi dan bertanya pada Reno yang memang bergaya rapi dan necis.
"Kirain bukan dia (Reno) yang berjualan, tapi strategi marketingnya bagus juga sih," kata Udin.
Baca Juga: Setelah Warung Bu Anny, Viral Warung Kaki Lima Jual Sepiring Nasi Goreng 100 Ribu!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sutrisno, Penjual Mi Lidi Berdasi yang Sukses Curi Perhatian Pembeli"