Bukan Karena Doyan Makan, Tubuh Cornelia Agatha Ternyata Membengkak Karena Idap Penyakit Langka Ini

By Virny Apriliyanty, Kamis, 27 Juni 2019 | 12:45 WIB
Bukan Karena Doyan Makan, Cornelia Agatha Gemuk Ternyata Gemuk Karena Idap Penyakit Langka Ini (Tribunnews.com)

SajianSedap.com - Ternyata Cornelia Agatha gemuk bukan karena doyan makan

Melainkan karena idap penyakit langka ini.

Wajah Cornelia Agatha memang sudah jarang terlihat di televisi.

Baca Juga: Tata Dado Meninggal Karena Diabetes dan Stroke, Minuman Favoritnya Ini Justru Bikin Sakit Makin Parah

Kemunculannya di televisi bahkan bisa dihitung jari setelah Ia berhenti memerankan Sarah dalam sinetron “Si Doel Anak Sekolah”.

Berakhir di tahun 2006, Cornelia atau lebih akrab dipanggil Lia justru lebih banyak lalu lalang di dunia teater.

Lulusan Universitas Kristen Indonesia ini mengaku dirinya jatuh cinta dengan dunia teater.

Jadilah sering membintangi pergelaran teater atau sekedar pembacaan puisi bersama teman-teman sesama pekerja seninya.

Di tahun 2018, Lia kembali menyapa penggemarnya.

Setelah marak film nostalgia di dunia perfilman Indonesia, Lia kembali lewat film “Si Doel the Movie”.

Lia tak sendiri, Maudy Koesnaedi, Rano Karno, Mandra, Suti Karno, hingga Aminah “Si Nyak” Cendrakasih yang tengah mengidap kebutaan akibat glukoma pun turut kembali lewat film yang rilis pada Agustus 2018.

Baca Juga: Masak Sambil Tahan Sakit Karena Tangan Patah, Ibu Ini Malah Kecewa Karena Keluarga yang Ditunggu Tak Kunjung Datang

Setelah 12 tahun absen dari layar kaca, penampilan Lia jadi sorotan.

Ia terlihat dengan tubuh yang lebih gemuk dengan pipi yang tembem.

Saat ditanya soal perubahan tubuhnya, Lia langsung menjawab bukan makanan yang jadi penyebabnya.

Lalu, apa penyebab tubuh langsing Lia kini tinggal kenangan?

Selengkapnya, baca di bawah ini.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Radang Sendi yang Semakin Parah

Selain makanan, warganet mengira kalau kenaikan bobot tubuh Lia dikarenakan pertambahan usia.

Ia memang telah menginjak umur 45 tahun, belum lagi Lia sudah dikaruniai anak kembar.

Namun, Lia juga membantah tudingan tersebut.

Baca Juga: Syahrini Konsumsi Jus Semangka Untuk Kecantikan, Ternyata Juga Bisa Hindari Sakit Kanker dan Stroke

Dilansir halaman kompas.com, Lia menyebutkan kalau penyebab berat badannya naik adalah radang sendi.

“Radang sendi, nih liat deh, jari gue bengkok-bengkok, bengkak kan,” ucapnya ketika diwawancarai saat acara nonton bareng film Si Doel The Movie di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/8).

Wanita berdarah Belanda-Manado ini bahkan mengaku bahwa dirinya sudah mengidap radang sendi sejak 15 tahun yang lalu.

Penyakit yang juga disebut arthritis ini merupakan suatu kondisi dimana terjadi peradangan dalam satu atau beberapa sendiri.

Gejalanya bisa dilihat dari jari yang bengkak, kemerahan dan sesnsai hangat pada sendi yang dirasa oleh penderitanya.

Baca Juga: Waspada Buat Tukang Jajan! Awalnya Hanya Sakit Perut, Ternyata dalam Perut dan Usus Gadis Ini Ada 100 Lebih 'Bubble Tea'!

Lia juga bercerita sejak melahirkan anak kembarnya, Ia semakin sering berobat.

Akibat obat radang sendi yang dikonsumsinya, berat badannya pun langsung naik.

Mantan istri Sony Lawlani ini pun berharap agar penyakitnya cepat disembuhkan.

Semoga keinginan Lia terkabul dan kita semakin sering melihatnya di layar kaca, ya!

Gejala Radang Sendi yang Sering Disepelekan

Menurut Dr.Chin Pak Lin, dari Mt.Elizabeth Novena Hospital, ada beberapa gaya hidup yang mempercepat terjadinya keausan pada bagian lutut.

Mulai dari obesitas, kurang olahraga hingga olahraga berlebihan. "Para atlet lebih mungkin terkena osteoartritis. Mereka yang bukan atlet namun sering mengikuti olahraga high impact seperti pelari marathon juga rentan mengalami radang sendi di bagian lutut," katanya dalam acara media diskusi yang diadakan di Jakarta.

Baca Juga: Keracunan Rawon Di Acara Halalbihalal, Keluarga Ini Dilarikan Ke Rumah Sakit hingga Salah Satunya Meninggal Dunia

Gejala umum radang sendi adalah rasa sakit waktu berdiri, berjalan, atau jongkok, nyeri saat naik-turun tangga, sendi kaku, pembengkakan, hingga perubahan bentuk pada sendi.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengapuran, menurut Chin, pemeriksaan rontgen saja sudah cukup.

"Namun untuk pemberian terapi dokter perlu melakukan pemeriksaan yang teliti apakah sumber nyerinya karena ligamen, postur tubuh, atau sebab lainnya," kata direktur medis Orthopaedic Centre Mt.Elizabeth Novena Hospital Singapura ini.

Baca Juga: Rano Karno Kehilangan Empedu Karena Sakit, Jarang Sarapan Ternyata Bisa Jadi Penyebabnya