SajianSedap.id - Baru-baru ini, viral kisah guru honorer yang mengubah WC menjadi rumah dan tempat masak.
Tak hanya sendiri, guru ini mengajak suami dan 2 anaknya.
Kok bisa?
Dilansir dari bangka.tribunnews.com, seorang guru honorer rela tinggal di toilet sekolah demi memberikan ilmu kepada muridnya.
Wanita bernama Nining Suryani (44), guru honorer di SDN Karyabuana 3 Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Bantun harus tidur di toilet sekolah.
Nining Suryani rela tinggal di toilet sekolah karena tak punya tempat tinggal.
Untuk itu, Nining Suryani bersama sang suami, Ebi Suhaebi (46) kemudian memodifikasi toilet sekolah menjadi tempat tinggal.
Kedua anaknya pun turut tinggal disan, meski hanya pulang sesekali.
Pasalnya, anak pertamanya kerja di Jakarta, sedangkan yang kedua bersekolah di MTs sekitar 40 km dari Cigeulis.
Berikut TribunWow.com rangkum dari Kompas.com, fakta-fakta mengenai Nining terpaksa tinggal di toilet sekolah:
1. Awal Mula Tinggal di Toilet Sekolah
Nining menceritakan awal mula dirinya bersama sang suami tinggal di toilet sekolah lantaran rumahnya sudah lapuk dan roboh sejak dua tahun lalu.
Nining mengaku tak ada pilihan lain selain tinggal di toilet sekolah dan akhirnya meminta izin ke pihak sekolah untuk sementara.
Mendengar hal itu, pihak sekolah awalnya sempat melarang.
Namun, Nining akhirnya tetap diizinkan karena sudah tidak memiliki lagi tempat tinggal untuk keluarganya.
Bahkan kepala sekolah pun turut membantu Nining.
"Kepala sekolah bantu belikan kayu, saya dan suami yang bangun, Alhamdulillah bisa nyaman tinggal di sini," kata Nining, di Karyabuana 3, Cigeulis, Senin (15/7/2019).
Selain itu, Nining juga menceritakan satu di antara tempat yang telah dimodifikasi yakni bekas WS yang dijadikan untuk tempat memasaknya.
"Bekas WC jadi tempat masak, kalau tidur di samping WC, ada ruangan dibangun bantuan dari kepala sekolah," jelas Nining.
2. Gaji Tak Cukup
Mengaku rumah sebelumnya telah roboh, Nining juga mengatakan tak bisa menyewa rumah dikarenakan latar belakang ekonomi.
Sebagai guru honorer, dirinya mendapat gaji Rp 350 ribu dan sang suami hanya bekerja serabutan.
Dikatakan oleh ibu dua orang anak ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga masih kurang.
"Gaji saya sebagai guru hanya Rp 350 ribu, cair tiga bulan sekali," papar Nining.
Baca Juga: Demi Kurus, Maia Estianty Rela Lakukan Diet di Usia 43 Tahun, 'Gimana, Dah Kurusan Kah?'
3. Berharap Diangkat Jadi PNS
Nining merupakan guru honorer yang telah mengabdi mengajar selama 15 tahun.
Dirinya berharap, setelah bertahan mengabdi selama belasan tahun, bisa diangkat menjadi pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kendati tidak diangkat menjadi PNS, dirinya tetap berharap ada peningkatan gaji sesuai dengan pengabdiannya.
"Kalau nggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," papar Nining.
Mengaku sempat niat berhenti mengajar, namun hal itu diurungkannya karena mengingat anaknya masih memerlukan biaya untuk sekolah.
"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," jelasnya.
Diungkapkan Nining, keinginannya hanya bisa memiliki tempat tinggal sendiri yang layak ditinggali bersama keluarganya.
4. Respons Sekretaris Camat
Sekretaris Camat Kecamatan Cigeulis, Encep Hadikusuma mengaku prihatin dengan kondisi Nining yang tinggal di toilet sekolah.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini
Encep menuturkan, pihaknya sudah mengupayakan supaya Nining bisa memiliki rumah yang layak dihuni.
"Kami sudah sepakat dari pihak kecamatan dan guru-guru untuk membuatkan rumah, secepatnya akan dibangun," tutur Encep, Senin (15/7/2019).
Baca Juga: Kalah Jauh dari Rumah Mama Rieta , Begini Tampilan Sederhana Rumah Mama Amy dengan Dapur Sempit!
5. Respons Bupati Pandeglang
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan bahwa Nining tinggal di toilet sekolah bukan berarti tidak memiliki tempat tinggal.
"Saya ingin meluruskan yang ini. Tadinya di situ pinjam untuk warung dan tidak tinggal di WC," kata Irna, Senin (15/7/2019).
"Dia memang punya rumah yang ditinggali juga sama keluarganya," sambungnya.
Dipaparkan Irna, sebelumnya Nining hanya meminta izin mendirikan warung di toilet sekolah.
Untuk itu dirinya mengaku kaget saat mendengar kabar soal Nining.
"Gak diizinkan tapi maksa, suruh di sebelah kanan atau kiri sekolah, tapi maunya di sini saja (toilet sekolah) sambil ngewarung, begitu," ungkap Irna.
Selain mengaku kaget, Irna juga merasa malu jika ada guru honorer di wilayahnya tinggal di toilet.
Irna malu sebab Pandeglang kerap disoroti soal berita konten negatif.
Bahkan dirinya sempat memarahi camatnya.
"Marah saya sama camatnya, yang begini-begini gak bisa dihandle. Jangan lengah camat, seperti ini usulkan segera prihatin kan beritanya sampai begitu, saya malu," tegas Irna.
Di sisi lain, pihaknya juga berusaha untuk memperbaiki rumah Nining dengan patungan.
"Nanti kalau rumahnya sudah diperbaiki itu kami perintahkan tinggal di rumahnya kembali," kata Irna.
"Insya Allah nanti kita pugar, kalau menunggu dari APBD harus tahun depan jadi kami patungan dulu untuk perbaiki rumahnya," tandasnya. (TribunWow.com)