SajianSedap.com – Wanita bernama Liana Sari dan suami menolak disebut sebagai pemalak.
Tak disangka, tangis Liana pecah saat cerita detik-detik suaminya sekarat setelah ditembak.
Padahal, Liana mengaku dirinya dan suami hanya berjualan dan memiliki warung.
Kejadian miris baru saja menimpa seorang pria bernama Ridwan alias Dedek.
Kejadian itu terjadi di sekitar lampu merah Simpang Macan Lindungan, Senin (22/7/2019).
Dilansir dari TribunSumsel.com, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat, seperti biasa Liana Sari, istri dari Dedek sedang menunggu warung miliknya bersama dengan suami.
Saat sedang menjaga warungnya, tiba-tiba Liana mendengar sebuah suara letusan dari arah lampu merah.
Ia pun bergegas berlari menuju arah letusan di mana beberapa warga sudah berkerumun di tempat kejadian perkara (TKP).
Tak disangka, yang menjadi korban dari penembakan itu adalah suami tercintanya.
Saat itu, Ia melihat sang suami bersimbah darah, tergeletak di aspal.
Baca Juga: Viral, Sekelompok Wanita Hancurkan Mie Instan di Supermarket, Warganet Kesal Bukan Main
"Saya lihat darah keluar dari dada dan mulut suami saya," tutur Liana saat ditemui di kediamannya di Komplek BSI, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Selasa (23/7/2019).
Ia pun lantas memeluk suami yang saat itu menurutnya sedang sekarat.
“Saya peluk suami saya, saya tuntun mengucapkan kalimat tauhid. Ketika itu suami saya hanya menatap saya, dia tidak bisa berkata apa-apa,” ucap Liana sambil menangis.
Selain terpukul oleh kepergian suami dengan cara ditembak orang tidak dikenal, Liana mengaku keberatan dengan informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan suaminya seorang pemalak.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Tolak Disebut Pemalak
Tangis Liana pun tak terbendung kala mengingat sang suami tercinta meninggal dengan cara yang keji.
Tak hanya itu, hati Liana merasa sakit kala tahu penyebab suaminya itu ditembak.
Ya, Dedek dituduh sebagai tukang palak di daerah lampu merah tersebut.
Namun, Liana membantah dengan tegas kalau dirinya dan suami bukanlah seorang pemalak.
Bahkan, selama ini keduanya mencari nafkah lewat berjualan di warung dekat lampu merah Simpang Macan.
“Tidak benar suami saya pemalak. Kami berjualan, ada warung. Tidak pernah suami saya palak orang, kami kerja cari uang dengan cara halal,” tegas Liana dengan tangis semakin menjadi-jadi.
Merasa tak terima dengan apa yang terjadi terhadap suami, perempuan lima anak itu berharap pelaku penembakan suaminya di hukum sesuai hukum yang berlaku.
“Saya minta hukum ditegakkan seadil-adilnya. Siapapun pelakunya harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya,” kata dia.
Ditembak Polisi
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah saat di konfirmasi membenarkan penembakan itu dilakukan oknum Brigpol I.
Dikatakannya saat itu brigpol I sedang melaksanakan tugas.
Kemudian ia didatangi oleh beberapa orang pemalak.
Kemudian pemalak tersebut mengeluarkan senjata tajam.
Karena itu yang bersangkutan mengeluarkan senjata api.
"Untuk senpi tersebut resmi dan dia dilengkapi dengan sprint (surat perintah) dan pada saat itu sedang melaksanakan tugas intern," kata Kapolres.
Dikatakan Kapolresta, saat ini pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
"Untuk lebih jelasnya masih kita dalami dalam proses penyelidikan oleh sat reskrim Polresta Palembang," ujarnya.
Brigpol I sendiri sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Propam Polresta Palembang dan telah dimintai keterangan.
" Ya benar, yang bersangkutan sudah melapor dan perkara ini sudah di tangan satreskrim dan apabila terjadi pelanggaran akan ditangani oleh Propam Polda dan Propam Polres OKI" ujar Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun.