SajianSedap.com - Kehidupan gadis ini sebenarnya cukup sulit, Ia harus menjadi supir ojol untuk makan dan biaya kuliah.
Mahasiswa Undip lulus dengan predikat cum laude.
Bahkan ia juga pernah juara debat nasional.
Baca Juga: Bikin Heboh, Anak Artis Legendaris Indonesia Ini Rela Jadi Ojol Demi Bayar Kuliah dan Makan
Warganet Twitter masih panas dengan postingan "gaji 8 juta terlalu sedikit" yang diduga berasal dari lulusan baru UI.
Sekarang, muncul berita satu lagi yang masih seputar kemahasiswaan, namun berita ini membuat hati adem.
Cuitan seorang lulusan Universitas Diponegoro (Undip) menjadi viral dan menggaet 45 ribu likes dalam semalam saja.
Akun twitter @gizayeolsung mengunggah informasi mengenai seorang mahasiswi berprestasi bernama Leony Sondang Suryani (22) yang berhasil lulus dengan baik di kampusnya.
Predikat cum laude berhasil diraih Leony di tengah perjuangannya menyelesaikan kuliah sambil bekerja sebagai seorang pengemudi ojek online.
Sebagai gambaran, predikat Cum Laude hanya dapat diraih dengan mendapatkan indeks prestasi kumulatif lebih dari 3.51.
Selain itu, mahasiswa harus menyelesaikan kuliah dalam waktu maksimal 4 tahun untuk lulus dengan predikat ini.
Sosok Leony yang akrab dipanggil Lele ini juga disebutkan aktif mewakili almamaternya di sejumlah kompetisi debat.
Yuk, simak kisah Leony yang sangat menginspirasi!
Jadi Driver Ojol Sebagai Sarana Melatih Mental
Leony membenarkan seluruh kisahnya yang sedang.
Mahasiswi angkatan 2015 Jurusan Hukum dan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang, ini sudah aktif menjadi mitra Gojek sejak semester V.
Leony, asal Bogor ini, mengaku bekerja menjadi seorang pengemudi ojek online untuk mendapatkan uang tambahan karena sang ayah dalam kondisi tidak sehat.
“Kalau aku sebenarnya dari nge-Gojek ini, saya jadi tidak perlu meminta uang tambahan untuk kegiatan kampus atau perlombaan,” kata Lele dilansir dari kompas.com.
Selain untuk membantu keuangannya, bekerja menjadi pengemudi ojek online juga dijadikan Lele sebagai ajang menempa mental.
“Tapi ya di sisi lain, saya anggap ini sebagai cara saya untuk melatih diri saya untuk punya mental yang kuat, itu saja,” ujar dia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Aktif mengikuti debat
Ya, Lele memang aktif mengikuti kegiatan debat sejak awal menjadi mahasiswa Undip.
“Lomba debat hukum sejak semester awal. Jadi tingkat kampus terlebih dahulu, terus turun yang di tingkat nasional,” kata Lele.
Ia mengaku terlibat dalam kompetisi debat mewakili kampusnya dalam 3 kejuaraan yang digelar 3 tahun berturut-turut.
“Kalau ngikutnya sebenarnya 3 tahun berturut-turut ikut 3 lomba, tapi yang menang itu yang tahun 2017 sama 2018,” kata dia.
Salah satu lomba yang dimenangi Lele dan tim adalah Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa tingkat nasional pada 2018.
Tim dari Undip terdiri dari 3 mahasiswi, salah satunya Leony, berhasil memenangi lomba dan keluar sebagai Juara I.
Masih dari bidang akademis, Leony berhasil menyelesaikan studi di jurusan yang disebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri dengan cepat dan mendapatkan predikat cum laude.
“IPK 3,67,” jawabnya sambil tertawa kecil ketika ditanya indeks prestasi yang didapatkannya.
Wisuda dengan jaket Gojek
Pada hari wisudanya, Lele terlihat tampil berbeda dari wisudawan lain.
Ia mengenakan jaket Gojek kebanggaannya di hari spesial itu.
“Iya benar (pake jaket Gojek). Itu kan luarnya jaket dalamnya toga, jubah sama kebaya itu,” ujar Leony.
Empat rekannya sesama pengemudi Gojek di Semarang juga hadir untuk merayakan hari penting Leony.
Baca Juga: Sukses Kuliah di Luar, Tasya Kamila Curhat Pernah Kelaparan Sampai Turun 5 Kilo Karena Hal Ini
Leony mengisahkan, mereka yang hadir merupakan komunitas pengemudi Gojek di Semarang yang berniat datang meramaikan hari kelulusannya.
“Memang itu satu komunitas di Semarang ini. Mereka emang semangatlah ngelihat saya wisuda, jadi ‘Ayo pada dateng ramein wisudanya Mbak Lele’, ya udah mereka dateng,” ujar dia.
Kehadiran mereka tentu membawa kebahagiaan tersendiri bagi Leony di tengah perayaan kelulusannya menjadi sarjana hukum.
Manajemen Waktu
Untuk menjalankan semua kegiatannya, Leony mengaku harus pintar-pintar mengatur waktu agar ketiganya bisa berjalan dengan baik.
“Kalau aku, kalau misalnya kuliahnya pagi, nariknya siang. Kalau kuliahnya siang, nariknya pagi. Waktu nongkrong jadi berkurang,” kata dia.
Leony juga membagikan prinsip dalam membagi waktu.
“Setiap kali saya merasa jatuh saya hanya berpikir ‘Tiap kali hidup menjatuhkan saya, saya tangkap itu sebagai sinyal bahwa saya harus berusaha lebih kuat lagi’” kata Lele.
Lebih konkret, untuk bisa mencapai semua impian dan menjalankan tugas juga kewajiban dengan baik, Lele selalu menentukan prioritas.
“Selalu tentukan prioritas. Jalani saja, jalani sebaik-baiknya apa yang bisa dilakukan,” ujar dia.
Selamat untuk Lele atas kelulusannya, ya!