Irwan kemudian terjun ke bisnis penginapan pada tahun 1970.
Hingga tiga tahun kemudian jaringan hotelnya menerapkan prinsip-prinsip syariah dan menjadi hotel syariah pertama di Indonesia.
Kesuksesannya dalam usaha hotel tersebut membuatnya dijuluki sebagai 'Raja Hotel-hotel Kecil'.
Setelah bercerai saat Marshanda berusia 5 tahun, kehidupan Irwan menjadi terpuruk.
Ia pernah bekerja di sebuah bengkel di kawasan Bangka dengan gaji pas-pasan.
Bengkel tersebut kemudian bangkrut dan dirinya tidak mendapat pesangon hingga jatuh terpuruk.