Efek deg-degan dari penyakit jantung yang diidapnya itu diakuinya kerap datang tiba-tiba, hingga detak jantungnya mencapai 150 per menit.
Efeknya, ia merasakan sesak yang berujung pada 'collapse'.
"Jadi emang deg-degannya tuh tiba-tiba aja. Kalau serangannya lagi dapet ya sampai 150 lebih, dan akhirnya bikin aku sesak, sampai collapse, dan itu hampir beberapa kali," ucap Fitri.
Awalnya Ia juga enggan memberitahu penyakitnya kepada keluarganya, takut nantinya akan membuatnya stres sendiri.
Usai mengetahui penyakitnya, Ia bersyukur keluarga dan suaminya mendukungnya, menemaninya berobat dan kini keadaanya sudah lebih membaik.
"Makanya aku gak pernah ngomong sama keluarga, takut nantinya juga makin stress, kecuali kalau udah sangat menggangu ya, alhamdulillah suami aku support aku banget, perawatan bareng dia bantuin aku," tuturnya.
"Alhamdulillah sekarang udah lebih fine," ungkap Fitri.