SajianSedap.com - Keluarga Ayu Ting Ting terciduk masih gunakan peralatan makan ini di rumah.
Padahal sejak lama sudah dilarang karena bisa sebabkan kanker.
Loh, kok?
Baca Juga: Dulu Susah Kini Kaya Raya, Sifat Asli Ayu Ting Ting Terbongkar Saat Makan Bareng Para Tetangganya
Ayu Ting Ting diketahui punya banyak usaha kuliner.
Usahanya ini pun bisa dibilang sukses, lo.
Sebagai artis, Ayu pun sering mengiklankan sendiri usaha kulinernya di instagramnya, termasuk juga instagram keluarganya.
Namun, pada saat inilah, warganet jadi salah fokus dengan peralatan makan yang digunakan keluarga Ayu.
Pasalnya, peralatan makan ini sudah dilarang karena bisa sebabkan kanker.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Going Gado-gado! Easy Recipe for Indonesia’s Very Own Salad
Ibunda Ayu Ting Ting Gunakan Peralatan Makan yang Sudah Dilarang
Kamis (5/9/2019) lalu, Umi Kalsum, Ibunda Ayu nampak mempromosikan jualan sang putri.
Menu yang dipromosikan hari itu adalah kripik ikan sambalado dari tingtingkuliner.
Umi pun nampak tengah makan nasi dengan sayur sop ditemani kripik ikan nan renyah.
"Ini keripik ikan sambalado. Mantap. Enak banget", kata Umi sambil makan dengan lahap.
Ia pun berulang kali menyendok nasi dengan kripik ikan itu saking enaknya.
Namun, Umi Kalsum nampak menggunakan piring melamin sebagai alas makannya.
Padahal, penggunaan alat makan dari melamin sudah sejak lama dilarang di Indonesia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebagai informasi, melamin adalah senyawa organik yang terbuat dari polimer sintesis, formaldehida, dan urea.
Sebuah studi dilakukan oleh Kaohsiung Medical University di Taiwan terkait bahan melamin ini.
Dapat disimpulkan bahwa kandungan melamin bisa terserap tubuh dari peralatan makan.
Meskipun tidak dianggap berbahaya oleh FDA (Food and Drug Administration), namun pada kondisi tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan, khususnya pada anak kecil.
Misalnya, ternyata kebanyakan alat makan atau piring melamin mengandung sejumlah kecil zat formaldehida dan zat karsinogen.
Zat ini sangat berbahaya kalau diserap oleh tubuh.
Sehingga suhu panas pada makanan bisa menyebabkan zat-zat tadi memuai dan menyebar pada seluruh makanan.
Kemudian racun dari proses itu akan mengendap serta mengikat masuk meresap dengan cepat ke dalam makanan.
Kalau zat melamin terhirup, bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan, seperti sesak napas.
Apalagi kalau melamin yang dihirup masih berbentuk bubuk atau serbuk yang bisa mengakibatkan kerusakan hati dan keracunan di dalam darah.
Sedangkan melamin yang tertelan bisa menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual, muntah, dan diare.
Bahkan bisa menyebabkan berkurangnya urin sehingga bisa merusak ginjal.
Syarat Pemakaian Melamin pada Alat Makan
1. Kode Barang
Ketika memilih produk melamin, jangan hanya tertarik pada bentuk dan warnanya saja.
Jangan lupa memeriksa kode benda tersebut.
Biasanya kode ini terdapat pada bagian bawah dari peralatan makan melamin.
Melamin atau plastik yang disarankan adalah yang memiliki kode PP.
PP atau Polyprophylene, merupakan bahan pembuat plastik dan melamin yang aman digunakan.
Selain itu, pilih juga peralatan makan yang memiliki tanda "BPA free", atau "non-BPA".
BPA merupakan kepanjangan dari Bisphenol-A, bahan kimia berbahaya yang menyerupai hormon estrogen versi kimiawi.
Ketika terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, bahan ini akan mengganggu sistem kerja kelenjar endokrin dalam tubuh, dan berpotensi menyebabkan penyimpangan pada metabolisme tubuh.
Sampai saat ini, melamin atau plastik yang paling aman digunakan untuk anak adalah yang memiliki kode BPA free, PP, dan ditandai dengan kode angka lima (5) pada wadah melamin.
2. Warna
Warna Peralatan makan tentu dibuat dengan beragam warna, motif, dan desain.
Agar lebih aman, pilih produk melamin yang berwarna jernih dan tidak berawan.
Produk melamin PP yang paling aman memiliki ciri-ciri lebih ringan, mengilap, jernih, kandungan plastiknya transparan, serta daya tembus uapnya rendah.
3. Usia Alat makan
Usia maksimal melamin dipengaruhi oleh kondisi barang itu sendiri.
Usia melamin yang aman dipakai maksimal sekitar enam bulan.
Namun dilihat juga cara penggunaan, perawatan, dan kondisi barang.
Jika melamin sudah tergores, sebaiknya segera ganti dengan wadah yang baru agar makanan anak tidak terkontaminasi bakteri pathogen (penyebab penyakit) dan menyebabkan diare atau gangguan ginjal.
Jadi, sebenarnya boleh saja menggunakan piring melamin, hanya saja perhatikan cara pemakaiannya ya!