Dikira Alpukat untuk Diet Sehat, Seorang Wanita Tua Alami Gagal Jantung Setelah Makan Banyak Wasabi
Sajiansedap.com - Alpukat sudah sangat populer dalam dunia kesehatan.
Belum lagi, zat-zat yang terkandung dalam alpukat sangat baik bagi kesehatan.
Hal ini menjadikan alpukat sebagai pilihan menu yang dikonsumsi saat sedang menjalani diet sehat.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Going Gado-gado! Easy Recipe for Indonesia’s Very Own Salad
Beberapa mengkonsumsi alpukat sebagai selai untuk roti bakar dan juga dapat dimasukan ke dalam salad.
Ada begitu banyak cara lezat lain untuk menikmati alpukat, tetapi satu hal yang pasti tidak akan sase lovers harap, ketika salah memakan alpukat yang sebenarnya itu wasabi.
Seorang wanita berusia 60-an mengalami 'gagal jantung' ketika dia memakan wasabi dalam jumlah besar yang dikiranya itu adalah alpukat.
Menurut Fox News, wanita Timur Tengah itu menghadiri pernikahan di mana dia mengira wasabi itu adalah selai alpukat.
Satu hari, dia menghadiri pesta pernikahan, dan menemukan selai berwarna kehijauan.
Mengira itu alpukat, lansia wanita itu langsung mengambil selai dalam jumlah besar, dan memakannya.
Tapi siapa sangka, itu ternyata wasabi.
Dan usai memakan nenek itu mulai merasakan tekanan berat di dadanya.
Sensasi di dada wanita itu kemudian turun ke lengannya dan berlangsung selama beberapa jam berikutnya, selama acara pernikahan.
Ketika dia bangun keesokan paginya, dia merasa tubuhnya tidak baik dan sangat lemah.
Dia memutuskan untuk menemui dokter yang melakukan elektrokardiogram (EKG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita itu memiliki takotsubo cardiomyopathy atau kondisi di mana jantung membengkak sebagai respons terhadap tekanan fisik maupun emosional yang intens.
Ini juga paling dikenal sebagai sindrom patah hati, yang berarti bahwa ruang pemompa utama jantung berubah bentuk.
Yang mana, kondisi ini memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.
Sindrom patah hati paling sering dipicu oleh stres emosional atau fisik yang ekstrem, seperti kematian orang yang dicintai atau putusnya hubungan dengan orang yang dikasihi.
Sindroma ini paling sering diderita mereka yang berada di usia 50 tahun ke atas.
Kasus sindrom patah hati pada wanita biasanya dipicu oleh makanan, menurut IFL Science.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah laporan pertama kardiomiopati takotsubo yang dipicu oleh konsumsi wasabi," lapor IFL Science.
Wanita itu kemudian dirawat dengan inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) dan beta-blocker dan pulih dari "gagal jantung".