Diduga lantaran perlakuan itulah tersangka jadi sakit hati dan melakukan pembakaran.
"Saya sempat ngobrol sama dia. Saya tanya sakit hati kenapa? Saya nggak gimana-gimana sama dia, saya kasih makan, uang. Saya minta dia pulang dulu, karena dia pernah pakai motor almarhum untuk ngebut-ngebutan dan membawa Abidzar," ungkap Pipik.
"Dua hari sebelum kebakaran, dia mengambil airsoft gun almarhum. Satu hari sebelum kejadian, aku bilang ke orang rumah untuk menyuruh dia pulang. Saya kasih dia Rp 100 ribu untuk jajan dan pulang," sambungnya.
"Saat dia datang, dia ingin belajar agama dia ingin masuk Islam. Terus ya saya menyambut baik. Ketika kita mengislamkan, dia sering ke rumah dan sering datang ke rumah dan mengaji. Saya enggak pernah nyuruh dia tinggal di rumah, tetapi sering nginap," ucap Pipik.
Saat sering dan tinggal di rumah, Pipik mengaku kalau pelaku yang baru berusia 20 tahun sering mengajarkan hal negatif pada keempat anaknya.
Karena itulah istri mendiang Ustaz Jeffry Al Buchori itu menyuruhnya pulang.
"Dia suka bawa motor bonceng Abidzar sambil ngebut, kemudian mengajarkan anak-anak main kartu," kata Pipik.