Dalam bidang kesehatan, menurutnya tenaga medis di Sulut masih kurang dan tidak merata.
Banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit yang lokasinya cukup jauh karena keterbatasan alat dan tenaga medis.
Oleh karena itu setelah dilantik menjadi anggota DPR pada 1 Oktober 2019 nanti, Hillary berharap dapat duduk di kursi Komisi 10, sesuai dengan tujuannya menjadi anggota DPR.
Atau paling tidak menurutnya, bisa bekerja di Komisi 3 sesuai dengan latar belakang pendidikannya yakni Magister Hukum Universitas Washington.
"Tapi semuanya diserahkan kepada partai atau fraksi Nasdem nanti," ujarnya.
Ia mengaku sudah tidak sabar duduk menjadi anggota DPR yang pelantikannya dilakukan pada 1 Oktober 2019 mendatang.
Baca Juga: Kumpulan 5 Resep Tumis Labu Siam Yang Sederhana Tapi Rasanya Maknyus!
"Saya tidak sabar untuk menunjukan bahwa mereka tidak salah memilih saya," ujarnya.
Terpilih menjadi anggota DPR dengan usia muda, lanjut Hillary, merupakan tanggung jawab besar, khususnya kepada 70 ribu masyarakat Sulawesi Utara yang memilihnya pada Pemilu Legislatif 2019.
Ia mengatakan meskipun usianya tergolong belia untuk menjadi politisi, namun ia berani beradu dengan politisi senior untuk urusan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Saya tahu persis kalau soal ketulusan hati memberi diri buat rakyat, saya yang masih seumur jagung ini boleh diadu dengan yang senior," ujarnya.
Terpilihnya menjadi anggota DPR menurut Hillary membuktikan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
Masyarakat tidak menilai latar belakang kesukuan atau ras dalam memilih wakilnya di DPR RI.
Oleh karena itu ia bertekad tidak akan menyia-nyiakan amanah dari masyarakat tersebut.