Setiap Hari Makan Burger McDonalds, Pria Ini Sukses Turunkan Berat Badan

By Tazkiya, Minggu, 13 Oktober 2019 | 18:45 WIB
Ilustrasi selada di isian burger (MaxPixel's contributors)

Setiap Hari Makan Burger McDonalds, Pria Ini Sukses Turunkan Berat Badan

Sajiansedap.com - Makanan cepat meruapakan makanan pantang untuk para peserta diet.

Seperti yang sase lovers tau, berapa banyak jumlah kalori yang terdapat didalam makanan cepat saji.

Tak sampai disitu, makanan cepat saji juga cenderung mengesampingkan jumlah gizi yang terdapat di dalamnya.

Jadi orang yang sedang diet atau hanya sekedar menerapkan pola makan sehat, cenderung menjauhi makan tersebut.

Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Make Room For Mushrooms! Here's How to Store Asian Mushrooms

Namun, hal itu tidak dilakukan oleh pelatih kebugaran Jordan Syatt (28).

Syatt sama sekali tidak menghindarinya.

Bahkan, dia mengaku makan Big Mac McDonalds setiap hari.

Namun, nyatanya dia tetap bisa menurunkan berat badan hingga sekitar tiga kilogram.

Lewat akun Instagram, Syatt mendokumentasikan proses dietnya, yang tak memiliki batasan untuk makanan apa pun.

Ia tetap mengakui makanan tersebut tidak sehat.

Namun, Syatt sengaja bereksperimen untuk mematahkan stigma terhadap "makanan jahat", bahwa makanan tersebut masih bisa dikonsumsi pada pola yang seimbang.

Lalu, bagaimana Syatt menjaga berat badannya, bahkan bisa menurunkan berat badan? Syatt tetap bisa menurunkan berat badan tiga kilogram, karena menerapkan pola defisit kalori.

Dengan tinggi badan 164 centimeter, Syatt mengonsumsi 2.200 kalori per hari untuk menjaga berat badannya.

Baca Juga: Belanja di Pasar Tradisional, Paula Verhoeven Dibuat Terkejut dengan Sikap Penjual Sayur yang Tak Mau Terima Uangnya

Jordan Syatt

Sementaram sebuah Bic Mac mengandung sekitar 540 kalori.

"Aku bisa dibilang tidak besar. Artinya tubuhku tidak punya banyak ruang untuk ekstra makanan, terutama jika aku menginginkan defisit kalori," kata dia.

Syatt banyak mengonsumsi makanan bernutisi, seperti telur Greek yogurt, sayur-sayuran, buah, dan ikan.

Ia pun memastikan makan salad setiap harinya.

Greek yogurt dan keju cottage biasanya menjadi camilan sebelum olahraga, diikuti dengan Big Mac untuk makan siang.

Sementara, untuk makan malam Syatt biasa mengonsumsi sayur-sayuran, dan sumber protein, seperti ikan atau telur.

Selain sesi gym reguler, Syatt juga menjaga diri tetap aktif dengan jalan 10.000 langkah setiap harinya.

Hasilnya, semua itu sama sekali tidak mengacaukan usaha penurunan berat badannya.

Syatt berharap, eksperimen ini bisa menunjukkan kepada orang-orang yang berdiet untuk tidak perlu meninggalkan makanan kesukaan mereka karena diet.

"Menjaga asupan makanan bernutrisi 100 persen bukanlah hal yang sempurna, itu justru memenjarakan diri kita," tulisnya dalam unggahan di Instagram.

Atas eksperimen dan pesannya tersebut, Syatt mendapatkan banyak komentar positif dari para pengikutnya, mereka kagum dengan kesuksesan Syatt.

Baca Juga: Awalnya Pamer Di Media Sosial Bibir Membesar Setelah Makan Burger, Nyatanya Wanita Ini Idap Penyakit Mematikan

Ketat dalam menerapkan pembatasan kalori bisa saja dilakukan, dan tidak ada satu pakem menurunkan berat badan yang paling tepat untuk semua orang.

Meski begitu, Syatt berpesan pada semua orang untuk menanamkan dalam diri, apa pun pendekatan untuk menurunkan berat badan, jangan sampai ada makanan yang membuat merasa bersalah.

"Misalnya kamu pergi menghadiri momentum-momentum spesial, kamu boleh makan kue. Hanya saja tetap jaga pola makanmu," kata dia.

"Ingat, tidak ada yang gendut hanya karena makan satu donat saja."

#GridNetworkJuara