"Biasanya didoain pagi siang malam. Ibu bangun setiap hari jam 3, sholat terus enggak tidur lagi sampai subuh. Sekarang ya rasanya beda aja. Kosong aja gitu. Jadi bisa dibilang, selama hamil itu ada satu ruang dihati tuh yang kosong. Mungkin orang taunya aku banyak ketawa, aku banyak senang, banyak menghibur orang, suka becanda, tapi kalau lagi sendiri rasanya tuh, I'm lost. Tapi ya mau gimana lagi, itu sudah ketentuan Allah, karena kalau aku nangis aku cuma bilang 'ya Allah maaf ya aku nangis lagi, itu bukan karena menentang ketentuan-Mu, tapi karena memang aku rindu'," kata Ayu sambil berderai airmata.
Tapi Ayu sadar kalau Ia tak bisa terus merasa sedih selama kehamilan.
"Jadi enggak jarang misalnya aku tuh satu hari tiga kali nangis tuh udah kayak hari-hari aja. Tapi kata orang bayi bisa ngerasain apa yang kita rasain, makanya kalau hamil itu harus happy terus," lanjutnya.
Selain absennya sosok ibunda, Ayu juga harus menerima fakta bahwa posisi bayinya selama dalam kandungan berbeda dari biasanya.
Jika seharusnya kepala bayi ada di bawah, maka anak ketiganya diketahui berada dalam posisi duduk.
Hal itu membuatnya melakukan berbagai macam cara untuk membalikkan posisi bayinya.