Sebagian dicampur dengan air hujan yang dikumpulkan.
Air yang dicampur dengan air hujan bakal digunakan menyiram toilet.
Sisanya melewati serangkaian pemurnian sebelum menjadi air minum yang dihidangkan.
Air itu terlalu murni untuk diminum.
"Jadi kami menambahkan mineral guna membuatnya lebih sehat," ujar perwakilan restoran kepada VRT News.
Restoran menyatakan, mereka menyajikan air daur ulang itu dalam berbagai bentuk.
Baik itu diminum, berbentuk es batu, hingga menyeduh bir.
Menurut Sudinfo, sistem pemurnian seperti di Gust’eaux pernah digunakan untuk menyediakan air minum di komunitas yang terpencil.
Tetapi, pengalaman tersebut belum terjadi di Eropa.