Viral Video Seorang Warga Bekasi Goreng Kerupuk di Jalan Saking Panasnya Matahari! Warganet Tak Habis Pikir

By Tazkiya, Minggu, 27 Oktober 2019 | 19:45 WIB
Viral Video Seorang Ibu Goreng Kerupuk di Jalan Saking Panasnya Matahari! Warganet Tak Habis Pikir (Google)

Viral Video Seorang Ibu Goreng Kerupuk di Jalan Saking Panasnya Matahari! Warganet Tak Habis Pikir

Sajiansedap.com - Apa akhir-akhir ini kamu merasa cuaca semakin terik dari biasanya?

Ya, itu benar sekali, karena selama beberapa hari ini, udara di Indonesia mengalami kenaikan suhu dan masih akan berlanjut sepekan kedepan.

Bahkan suhu maksimum bisa mencapai 38 derajat celcius.

Namun ternyata hal ini dapat dimanfaatkan oleh seorang ibu muda bernama Sulastri Lestari, asal Kampung Wates, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Bara.

Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Padangnese and Malaysian Rendang, How Do They Differ?

Lestari menggoreng kerupuk tidak dengan api dari kompor melainkan memanfaatkan terik matahari.

Aksi Lestari ini sempat diunggah oleh akun Instagram @bekasi_24_jam.

Lestari mengaku alasannya melakukan aksi tersebut untuk menunjukkan bahwa kondisi suhu sangat panas.

"Itu karena cuacanya ini terlalu ekstrim, panas banget yaudah itu goreng krupuk, itu panasnya udah dari jam 9 udah cetar banget, habis maghrib juga belum adem itu," ujar Lestari dilansir dari kanal Youtube tvOneNews.

Aksinya ini dilakukan mulai dari jam 9 pagi.

Jam 9 pagi Lestari sudah meletakkan wajan yang sudah diisi dengan minyak di jalanan depan rumahnya.

Dan pada jam 3 setelah minyak dirasa sudah panas Lestari lantas mulai melakukan aksinya.

"Itu dari jam 9 udah panas banget sampai jam 3, mungkin jam 12 itu udah cetar-cetarnya kan, karena nggak pengen buluk jam 3 aja gorengnya, terus berhubung minyaknya udah panas banget yaudah buat goreng itu," sambungnya.

Lestari merasa kaget saat kerupuk yang dimasukkan ke dalam wajan tersebut bisa merekah dan matang.

Ibu muda di Bekasi manfaatkan panasnya suhu udara untuk menggoreng kerupuk.
Baca Juga: Cuma Karena Momen di Meja Makan Ini, Arsy Blak-blakan Larang Aurel Datang ke Rumah KD Lagi

"Itu iseng-iseng aja cobain eh ternyata kerupuknya satu dua dimasukkin bisa mateng gitu," imbuhnya.

Namun Lestari mengaku bahwa kerupuk tersebut tidak bisa matang sempurna.

"Ini kan nggak benar-benar panas, kalau ini pinggirnya aja yang matang, kalau tengahnya setengah matang," paparnya.

Penyebab Suhu Panas

Dikutip TribunPalu.com dari utas akun Twitter @InfoHumasBMKG yang diunggah pada Selasa (22/10/2019) pagi, menjelaskan beberapa penyebab terjadinya suhu panas ini.

Persebaran suhu panas ini tersebar di wilayah selatan Khatulistiwa.

Hal ini dikarenakan adanya gerak semu matahari.

Gerak semu matahari adalah suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia di bagian Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Selain itu dari pantauan BMKG dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara.

Ilustrasi Meninggatnya Suhu Udara
Baca Juga: Resep Keripik Pisang Moka Enak Ini Pasti Bikin Sulit Berhenti Ngunyah

Kapan suhu panas ini berakhir?

Menurut dari utas yang dibuat @InfoHumasBMKG, peristiwa ini akan berlangsung selama seminggu ke depan.

"Sekitar satu minggu kedepan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yg masih cukup kering sehingga potensi awan yg bisa menghalangi terik matahari jg sgt kecil pertumbuhannya," tulis @InfoHumasBMKG.

Imbauan BMKG untuk menghadapi peristiwa suhu panas.

BMKG pun mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.

Ilustrasi Orang Minum Air
Baca Juga: Resep Sosis Balut Tepung Saus Mayones Enak, Camilan yang Pasti Langsung Diserbu!

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan.

Namun, untuk lingkungan sekitar, masyarakat perlu waspada aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

Selain itu, BMKG memberi imbauan masyrakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

#GridNetworkJuara