Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah sangat besar terlebih lagi ia memiliki cita-cita untuk menjadi duta besar.
Ia merantau dari Blitar ke Jakarta dengan berbekal uang tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.
Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik.
Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.
Sebab di Jakarta ia tidak memiliki saudara.
Perjalanan Hengky Menuju Kesuksesan
Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.
Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting.
Baca Juga: Viral! Wanita Cantik Ini Justru Ritual Minum Teh Di Kokpit Saat Pesawat Terbang Landas, Kok Bisa?