Diet pertama yaitu mengonsumsi makanan rendah lemak, yang terdiri dari 24 persen lemak (7 persen lemak jenuh, 11 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 6 persen lemak tak jenuh ganda), 59 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.
Yang kedua, dengan cara mengonsumsi diet lemak sedang yang terdiri dari 34 persen lemak (6 persen lemak jenuh, 17 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 9 persen lemak tak jenuh ganda), 49 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.
Terakhir, dengan diet alpukat, yakni serupa dengan diet lemak sedang, namun menjadikan alpukat segar sebagai sumber lemak utama.
Hasilnya, diet alpukat ternyata bekerja paling baik.
Setelah lima minggu rutin mengonsumsi buah alpukat yang dihaluskan, secara signifikan, kadar kolesterol LDL para relawan menjadi lebih rendah dibandingkan sebelum melakukan diet, atau setelah mencoba dua diet lainnya.
Mereka dapat menurunkan level kadar kolesterol LDL hingga 9 persen.
Para relawan juga mengalami peningkatan kadar lutein lebih dari 68 persen setelah diet alpukat.
Lutein adalah antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke.