Dulu Hidup Susah hingga Makan Telur Harus Dibagi Delapan, Kondisi Pemain Bajaj Bajuri Ini Kini Justru Memprihatinkan
SajianSedap.com - Anda pasti masih sangat familiar dengan sitkom Bajaj Bajuri yang tenar di tahun 2000 an.
Ya, film tersebut mempopulerkan nama Mat Solar sebagai pemeran utamanya.
Namun, sekian tahun berlalu, ada kabar kurang menyenangkan datang dari Mat Solar.
Baru-baru ini Ia kembali muncul saat mengunjungi acara wisuda anaknya, Mikhail Ali Sidqi, dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Namun kondisi Mat Solar kini jadi perhatian publik.
Pasalnya, Ia terlihat duduk di kursi roda karena penyakit stroke yang dideritanya.
Sempat Dapat Perawatan Intensif
Dilansir Grid.ID dari Tribun Bogor, pada bulan Juli 2015 lalu Mat Solar dikabarkan sakit stroke ringan yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif.
Kini kondisi Mat Solar tak seperti dulu lagi.
Badannya juga terlihat semakin kurus dan mengalami kesulitan bicara.
Walaupun demikian, Mat Solar tetap terlihat ceria meski senyum khas Bajuri sudah hilang.
Sang istri, Ida Nurlaila juga mengatakan kalau suaminya mengeluhkan pengelihatannya yang semakin buram.
Saat ditanya ke dokter, ternyata itu adalah dampak dari penyakitnya yang sudah terkena sampai ke saraf mata.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ida juga mengungkapkan kalau suaminya sempat memiliki riwayat diabetes dan darah tinggi, namun sudah kembali normal.
Kini terbaring lemah, Mat Solar pernah merasakan hidup yang sangat susah.
Hidup susah
Dilansir Tribun News, ternyata Mat Solar pernah membeberkan kenangan masa kecilnya pada tabloid Nova yang terbit pada 23 Januari 2005.
Di sana, Ia menceritakan banyak hal tentang masa kecilnya yang jauh dari kata cukup.
Ia sampai harus tidak naik kelas karena menunggak SPP.
Padahal, Ia adalah anak yang pintar.
Terbukti saat akhirnya mengulang, Ia langsung jadi juara kelas dan saat duduk di bangku SMP, Ia mendapat beasiswa.
Bukan itu saja, biaya pendidikan mereka harus dicari sendiri.
Karena dalam masa sulit seperti itu, selain memikirkan biaya sekolah, mereka juga harus memikirkan uang untuk makan sehari-hari.
Mat Solar mengatakan Ia harus meminjam uang ke sana dan kemari untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bila makan, mereka memakai sistem sarang.
Sarang dalam Bahasa Betawi adalah dibagi rata.
Jadi kalau punya kacang, maka harus dihitung dulu lalu kemudian dibagi rata.
Begitu juga dengan makanan yang lain.
Yang paling kecil akan mendapat jatah buah rambutan yang masih menempel pada tangkainya.
Sedangkan untuk buah mangga, anak paling kecil diberi bagian yang ada bijinya.
Bagian itu sering jadi rebutan karena masih bisa dihisap sari buahnya.
Kemudian kalau menggoreng telur dadar, setelah dikocok, adonan akan ditambah terigu dan air yang banyak supaya mengembang besar.
Setelah itu baru dibagi delapan, sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
Untungnya setelah perjuangan itu Mat Solar mendapat peran sebagai Bajuri yang kemudian membesarkan namanya.
Semoga Mat Solar bisa segera pulih kembali.