"Mungkin buat kita uang Rp 20.000 tidak besar. Tapi untuk si nenek, uang tersebut sangat berarti," kata Andy ketika dihubungi, Senin (13/1/2020).
Andy mengatakan, Nenek Suini sempat trauma dan enggan berjualan selama tiga hari.
Setelah dibujuk dan diberi semangat, Nenek Suini akhirnya kembali berjualan.
"Nenek memang berasal dari keluarga kurang mampu. Jualan canang adalah mata pencarian Nenek untuk sekadar bisa makan bersama keluarga," kata Andy.
Nenek Suini memang menggantungkan hidupnya dengan berjualan canang.
Ia hidup bersama suaminya dan dua anaknya yang berprofesi sebagai buruh.
Sebelumnya, kisah Nenek Suini yang dibayar menggunakan uang mainan ini viral di sejumlah media sosial di Bali.