Dokter Sebut Melahirkan Secara Caesar Bisa Jadi Penyebab Lina Meninggal Mendadak, Ternyata Bahayanya Gak Main-main!

By Rafida Ulfa, Jumat, 31 Januari 2020 | 17:11 WIB
LIna Jubaedah bersama mantan suaminya, Sule serta Teddy Pardiyana. (Grid.Id/kolase foto instagram @rzkyfebian youtube.com sctv)

 

Resiko Hipertensi pada Kehamilan

Dokter spesialis kandungan RSUD Wangaya Denpasar, dr. AA Eka Wardani menyebutkan bahwa hipertensi pada kehamilan dan persalinan memang rentan terjadi risiko.

Dalam kasus Lina, bisa jadi almarhum mengalami keracunan kehamilan atau istilahnya Preeklampsia Berat (PEB)

Preeklampsia adalah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan berpotensi berbahaya.

Baca Juga: Siapa Sangka Cuma dengan Minum Air Rebusan Kelapa, Tubuh Akan Rasakan 8 Hal Mencengangkan Ini!

''Hipertensi pada kehamilan itu yang disertai hasil lab urine dengan protein yang positif namanya keracunan kehamilan atau istilahnya Preekkampsia berat (PEB),'' ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali.

Kendati begitu, hal ini masih harus dipastikan lebih dulu terkait riwayat medis sebelum dan sesudah persalinannya.

Risiko (PEB) salah satunya bisa eklampsia (kejang-kejang) dan bahkan bisa meningkatkan risiko terjadi gagal jantung (kardiomiopati).

Risiko-risiko ini bahkan masih cukup tinggi bahkan meski sudah dalam proses pasca persalinan hingga selama 28 hari.

Baca Juga: Selain Gampang Haus di Malam Hari, Ketiak Hitam Ternyata Juga Tanda Tubuh Idap Diabetes! Ini Alasannya

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.