Gara-gara Rebutan Hand Sanitizer, Gadis 17 Tahun Ini Tega Tusuk Pria Tua dan Anak-anak di Supermarket! Begini Keadaannya

By Rafida Ulfa, Minggu, 16 Februari 2020 | 14:25 WIB
Berebut hand sanitizer, gadis ini tusuk seorang kakek di Supermarket (verywellhealth.com & Tribun Palu)

Permintaan tinggi akan alat-alat kesehatan tersebut berbanding terbalik dengan persediaan yang kian merosot.

"Itulah mengapa banyak terjadi penimbunan dan penjualan ulang (resale) dengan harga meroket," jelas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Swiss.

Aksi oknum yang menimbun dan menjual masker dengan harga tinggi membuat otoritas China melakukan pengawasan.

Beijing mengirim lebih dari 390.000 orang untuk meningkatkan pengawasan terhadap harga alat perlindungan dan menimbun aktivitas penimbunan.

Salah satu kasus yang pernah terjadi ada di Distrik Fengtai, Provinsi Beijing, di mana sebuah toko obat didenda sebanyak 3 juta yuan, atau setara dengan Rp 5,8 miliar.

Baca Juga: Gencar Berita Virus Corona, Bawang Putih di Jakarta Tembus 50 Ribu Rupiah! Terungkap Alasan Harga Naik

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Penderita Virus Corona! Cuma Minum 25 Liter Air Putih Sehari Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan Ini

Toko tersebut didenda karena telah menaikkan harga masker wajah sampai 850 yuan atau setara Rp 1,6 juta per kotak. Harga tersebut naik enam kali lipat dari harga aslinya.

Pihak administrasi juga telah menginspeksi produksi dan penjualan masker yang tidak berkualitas, serta yang palsu dan kedaluwarsa sebagai upaya perlindungan untuk publik.

Di Kota Foshan, Provinsi Guangdong, otoritas lokal telah menutup pabrik pembuatan masker medis tanpa lisensi resmi dan menahan barang bukti sejumlah 175.000 masker palsu.