Bak Petir di Pagi Buta! Kerabat Ungkap Momen Keluarga Ashraf Dari Malaysia Lihat Jenazah Pertama Kali, Minta Penutup Wajah Dibuka
SajianSedap.com - Meninggalnya Ashraf Sinclair bagai petir di pagi buta bagi keluarganya di Malaysia.
Ya, telepon di pagi (18/02/2020) itu membuat seluruh anggot Ashraf langsung berangkat menuju Jakarta dengan penerbangan terpagi.
Pukul 12 siang, keluarga Ashraf sampai rumah duka.
Kesedihan dan shock nampak jelas di wajah ibu, ayah dan adik-adik Ashraf.
Kepada media, mereka tidak sama sekali memberikan komentar.
Namun, pria yang berada di rumah duka mengungkapkan momen haru ketika keluarga Ashraf melihat jenazah untuk pertama kali.
Ia mengatakan keluarga meminta agar penutup wajah dibuka.
Detik-detik Keluarga Ashraf Tiba di Rumah Duka
Dikutip dari aku youtube beepdo.com, keluarga Ashraf yang baru tiba dari Malaysia terlihat berusaha menembus ribuan wartawan di rumah duka.
Dalam rombongan terlihat Ayah Ashraf yang berdarah Bule, sang ibu yang berdarah Malaysia serta adik perempuan Ashraf, Aishah.
Selain itu, masih ada pula suami dari Aishah dan dua orang putrinya.
Tak ketinggalan pula adik laki-laki Ashraf dan istrinya.
Ibunda Ashraf, Dida Sinclair, terlihat berjalan paling depan dibopong dua orang pria.
Ia tak mengucapkan sepatah katapun dan hanya terus menunduk.
Bahkan, wajahnya pun tertutup oleh kerudung hitam yang dipakainya.
Setali tiga uang dengan sang istri, Ayah Ashraf juga memilih bungkam.
Namun, wajahnya terlihat jelas, murung dan memendam kesedihan.
Momen Keluarga Lihat Jenazah Pertama Kali
Seperti yang diketahui, Ashraf Sinclair meninggal dunia pada Selasa 18 Februari 2020 pukul 04.51 WIB.
Ashraf Sinclair menghembuskan napas terakhirnya karena serangan jantung.
Kepergian Ashraf Sinclair yang terbilang mendadak ini mengejutkan keluarga.
Kepergian Ashraf Sinclair juga membuat Ustaz Ahmad Habib terkejut.
Ustaz Ahmad Habib yang merupakan pendiri yayasan yatim piatu Daarul Rahman tempat Ashraf Sinclair menjadi donatur ini langsung bergegas ke rumah duka setelah mendapat kabar.
Ikut memandikan jenazah Ashraf Sinclair, Ustaz Ahmad Habib juga membeberkan kondisi suami BCL tersebut.
Hal ini Ustaz Ahmad Habib ungkap dalam tayangan 'SILET - Kisah Kedermawanan Alm. Ashraf Sinclair Semasa Hidup' yang diunggah di kanal Youtube RCTI - INFOTAINMENT.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Menurut penuturan Ustaz Habib, jenazah Ashraf Sinclair tampak tersenyum ramah seperti saat masih hidup.
"Alhamdulillah almarhum kondisinya tersenyum, ramah, seperti kayak sekarang masih hidup. Saya ikut memandikan almarhum," bongkar Ustaz Ahmad Habib.
"Masya Allah senyumnya luar biasa," tambahnya.
Takjub melihat kondisi jenazah Ashraf Sinclair, Ustaz Ahmad tak menyangka kalau almarhum sudah tiada.
"Saya ikut memandikan almarhum. Itu senyumnya masya Allah, gak menyangka kalau sudah meninggal. Gak menyangka ruhnya sudah terpisah dari jasadnya. Senyum seperti orang biasa saja," beber Ustaz Ahmad Habib.
Baca Juga: Berlinang Air Mata, Mertua Berikan Pesan kepada BCL agar Tak Pernah Luntur Mencintai Ashraf Sinclair
Hal senada juga diungkapkan Ustaz Habib saat menjadi tamu di acara Rumpi No Secret yang dibawakan Feni Rose.
Bahkan, wajah Ashraf yang tersenyum itu juga diakui oleh keluarga yang melihat langsung, terutama BCL.
"Kebetulan di tempat itu ada istri Alhmarhum, mbak Bunga dan putranya juga ikut memandikan. Jadi aura-aura kebaikannya itu nampak dari wajah Alhmarhum", tuturnya.
Selain itu, Ustaz Habib juga menceritakan momen haru ketika orang tua Ashraf tiba di rumah duka.
Saat itulah, Ia diminta untuk membuka kembali tutup wajah Ashraf.
"Mungkin kalau di saat memandikan hanya sebagian yang melihat. Tapi ketika jenazah sudah siap dikafani, sudah terbungkus, ayah beliau dan ibundanya datang dan istri Alhmarhum juga pengen sekali lagi melihat terakhir daripada wajah suaminya, kita buka.", ceritanya.
Yang luar biasanya, seluruh keluarga betul-betul melihat wajah tersenyum Ashraf, begitu juga keluarga besarnya dari Malaysia.
"Saya membuka kemudian disaksikan banyak orang gitu. Temen-temen istri Alhmarhum, keluarga Ahmarhum semua menyaksikan. Mungkin bukan cuma saya yang menyaksikan teduhnya wajah Alhmarhum ketika wafat.", ceritanya.