Jadi Camilan Malam Favorit Orang Indonesia, Ternyata Jagung Jadi Jawaban Bagi Penderita Diabetes

By Marcel Mariana, Sabtu, 29 Februari 2020 | 19:30 WIB
jagung bisa jadi obat alami diabetes (tribunnews.com)

Perhatikan juga beban glikemiknya

Beban glikemik juga berpengaruh pada kadar gula darah Anda. Beban glikemik lebih menitikberatkan pada seberapa besar karbohidrat yang diserap tubuh dari makanan.

Berarti, semakin banyak porsi makanan berkarbohidrat yang Anda makan, maka semakin besar juga beban glikemik yang Anda terima.

Untuk menentukan beban glikemik dari suatu makanan, kita perlu mengetahui indeks glikemik dan jumlah karbohidrat yang terkandung pada makanan tersebut.

Misalnya begini: 100 gram wortel yang dimasak, mengandung 10 gram karbohidrat.

Baca Juga: Resep Oseng Horenso Jagung Enak, Menu Pelengkap yang Praktis Dibuat

Wortel mempunyai indeks glikemik sebesar 49, sehingga beban glikemik yang dimiliki wortel adalah 10 x 49/100 = 4,9.

Lalu, seperti apa perbandingan beban glikemik antara nasi, kentang, dan jagung?

Masih dari tabel nilai IG dari laman Harvard Medical School, beban glikemik 150 gram nasi putih adalah 29, sementara kentang adalah 21 dan jagung 14.

Pada dasarnya, semakin rendah beban glikemik suatu makanan semakin baik untuk gula darah.

Dari informasi di atas, bisa dilihat bahwa lagi-lagi jagung menempati peringkat terendah baik dari nilai IG maupun beban glikemiknya.

Alternatif sumber karbohidrat

Meski nasi putih memiliki nilai IG yang lumayan tinggi, Anda tidak harus benar-benar pantang makan nasi jika punya diabetes.

Selain harus memerhatikan porsinya (baca selengkapnya di aturan makan nasi untuk penderita diabetes), jenis beras juga ternyata penting untuk diperhatikan kalau Anda masih tetap mau makan nasi.

Beberapa jenis beras mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibanding jenis beras lainnya.

Baca Juga: Resep Perkedel Jagung Enak, Menu Pelengkap Favorit Sejuta Umat

Sebagai alternatif yang lebih sehat dari nasi putih, Anda bisa menggunakan beras merah (nilai IG 50) atau beras Basmati (nilai IG 63).

Keduanya termasuk dalam golongan glikemik sedang yang lebih aman untuk gula darah.

Berdasarkan studi para peneliti di Harvard, mengonsumsi nasi merah secara teratur membantu mengurangi risiko diabetes hingga 20 persen.

Bubur havermut (oatmeal) pun bisa Anda jadikan pengganti nasi karena mengandung indeks glikemik 55 yang termasuk rendah.

Kandungan serat oatmeal yang tinggi juga membantu memperlambat laju penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

Baca Juga: Enggak Perlu Obat, Rajin Minum Air Rendaman Rambut Jagung Ternyata Bisa Turunkan Kolestrol!