Analisis dari 12 studi menunjukkan bahwa minum 3 cangkir teh melati setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko terkena diabetes tipe-2.
Risiko minum teh melati
Teh melati sangat mudah disajikan, kita hanya perlu menyeduhnya saja dengan air hangat pada segelas cangkir.
Secara umum, teh melati juga menyehatkan dan tidak menimbulkan efek samping tertentu.
Namun, kandungan kafein yang dimilikinya bisa menyebabkan masalah bagi sebagian orang.
Beberapa efek samping yang dapat dirasakan karena mengonsumsi terlalu banyak kafein, yaitu cemas, gelisah, dan masalah pada pencernaan.
Ibu hamil juga harus membatasi asupan kafeinnya karena dapat meningkatkan risiko keguguran.
Kandungan katekin yang tinggi dalam teh melati pun mampu mengurangi penyerapan zat besi sehingga berisiko mengalami anemia defisiensi besi.
Akan tetapi, ini biasanya berlaku untuk anak-anak, ibu hamil, dan orang-orang yang sedang diet.
Pada sebagian orang, minum teh melati ketika perut kosong juga dapat menyebabkan perut sakit dan tidak nyaman.
Jika saat minum teh melati timbul gejala tak biasa, seperti batuk, mual, muntah, gatal-gatal, ruam, pusing, dan lainnya, sebaiknya segera hentikan konsumsi teh tersebut dan periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Enggak Perlu Obat, Rajin Minum Air Rendaman Rambut Jagung Ternyata Bisa Turunkan Kolestrol!
Artikel Ini Telah Tayang di Kompas.com dengan Judul 8 Manfaat Teh Melati yang Sayang untuk Dilewatkan