Lockdown Hari Pertama Malaysia Gagal Total! Foto dan Kondisi Restoran Ini Jadi Alasannya! Apa yang Terjadi?
SajianSedap.com - Virus corona menyebabkan negara tetaga Malaysia melakukan lockdown.
Hal ini dilakukan karena lonjakan penderita corona sejak dua minggu terakhir.
Sejak Rabu (18/3/2020), warga Malaysia mulai menjalankan lockdown total selama dua minggu.
Malaysia akan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Jual Satu Kotak Masker Seharga Rp 285.000, Pedagang Bakso ini Terancam Di Penjara Selama 5 Tahun
Tapi rupanya, pelaksanaan lockdown pada hari pertama jauh dari harapan.
Bahkan, bisa dibilang lockdown ini gagal total.
Kok bisa, ya?
Warga Malaysia Masih Penuhi Restoran
Melansir The Star, restoran di Malaysia memang diizinkan untuk membuka bisnis mereka, namun seharusnya hanya melayani layanan bawa pulang atawa take-away.
Tapi, warung makanan dan minuman di pasar sentral di wilayah Sibu, Malaysia, misalnya masih memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat meskipun ada larangan nasional yang mulai berlaku hari ini.
Selain itu, banyak foto yang memperlihatkan kalau orang Malaysia masih bersantai di food court dalam kelompok besar.
Baca Juga: Stop Gunakan Masker Mulai Sekarang, Jika Tak Ingin Virus Corona Menyebar! Begini Penjelasan Pakar
Banyak juga yang mengantri berhimpitan untuk mengambil makanan yang dibawa pulang.
Faktanya, warga Malaysia dikatakan tidak semuanya merasa terganggu oleh kemungkinan penyebaran Covid-19 terjadi karena kontak yang terlalu dekat.
Hal ini juga tampak di food court pasar pusat karena sejumlah restoran tampak terus melayani pelanggan mereka seolah-olah itu hari merupakan hari biasa.
Ketua Pasar dan Pedagang Kecil Dewan Kota Sibu, Albert Tiang ketika dihubungi The Star mengatakan dewan akan mengeluarkan pemberitahuan kepada semua pedagang sebelum tengah hari.
"Kami akan mengeluarkan pemberitahuan untuk memberi tahu mereka bahwa mereka hanya diperbolehkan melakukan bisnis take-away sampai akhir bulan ini," katanya.
Dia mengatakan dewan akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang tidak mematuhi setelah pemberitahuan diberikan kepada mereka.
"Kami akan menangguhkan lisensi mereka atau mencabutnya," katanya.
Tiang mengatakan semua pedagang tahu tentang arahan dari Pemerintah Federal tetapi memilih untuk mengabaikannya.
Namun, tidak ada masalah dengan kedai kopi karena mereka mematuhi pesanan.
Sebelumnya, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menitahkan bahwa semua warga Malaysia harus mematuhi perintah pembatasan pergerakan untuk memberikan kerja sama penuh dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.
Melansir kantor berita Bernama, perintah itu, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada hari Senin, akan berlaku mulai hari ini hingga 31 Maret.
Pengawas keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Raja mengatakan semua warga harus menghadapi situasi ini dengan tenang untuk membantu pemerintah dan otoritas terkait mengatasi situasi secara efektif.
“Yang Mulia mendesak semua warga untuk tidak menganggap remeh pembatasan gerakan. Warga juga diminta untuk mengikuti pedoman dan langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan karena ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan keluarga kita, masyarakat kita, dan negara kita tercinta," katanya dalam sebuah pernyataan oleh Istana Negara kemarin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Panic Buying di Malaysia
Dilansir dari Malaysia Mail, Rabu (18/3/2020), situasi lockdown membuat warga Malaysia panik dan memborong kebutuhan pokok di supermarket-supermarket di Negeri Jiran itu.
Gambar dan video yang diunggah di media sosial memperlihatkan supermarket dan toko-toko dipenuhi antrean yang mengular.
Masyarakat yang memadati supermarket tampak memenuhi troli belanja hingga penuh. Beberapa rak di supermarket juga terlihat sudah kosong.
Seorang pengguna Twitter dengan akun @Mkhairulazri memposting foto-foto orang yang panik di Tesco yang berlokasi di Cheras, Selangor.
"Sepertinya orang-orang membeli bahan-bahan makanan karena Covid-19. Terlihat antrean panjang di semua konter," tulis Khairul Azri.
Sementara itu lewat akun Twitter resminya, Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Malaysia atau KPDNHEP mengimbau masyarakat agar tak panik dengan berita palsu atau hoax terkait virus corona.
"Berita dan pesan yang kaitannya dengan saran Departemen Kesehatan yang mendesak masyarakat untuk membeli bahan makanan adalah berita palsu," tulis KPDNHEP.
Sejumlah perusahaan jaringan supermarket juga meminta masyarakat agar tak panik dengan membeli barang-barang kebutuhan pokok lantaran stoknya saat ini masih mencukupi.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Lockdown Hari Pertama Malaysia Gagal Total, Lihatlah Aneka Pelanggarannya, Dewan Murka Ancam Sanksi