Jadi Walikota Pertama Di Indonesia yang Terpapar Virus Corona, Bima Arya Tak Sadar karena Cuma Merasa Batuk Ringan

By Raka, Jumat, 20 Maret 2020 | 09:24 WIB
Walikota Bogor Bima Arya mengaku hanya mengalami batuk ringan sebelum dinyatakan positif virus corona (Instagram @bimaaryasugiarto)

Dr. Waleed Javaid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Mount Sinai Downtown, seperti dikutip dari New York Post, memaparkan jenis batuk kering yang jadi indikasi corona.

 

"Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif, karena tidak ada dahak yang muncul," kata Javaid.

Berbeda dengan batuk berdahak yang menghasilkan lendir atau menyebabkan gangguan pernapasan serius, kering ditandai dengan tenggorokan yang gatal.

Baca Juga: Gak Usah Beli dengan Harga Selangit! Begini Cara Mudah Buat Masker dengan Barang Dapur, Dijamin Virus Corona Ogah Nempel

Kebanyakan orang mengira batuk berdahak adalah batuk yang parah, padahal justru sebaliknya.

Javaid menjelaskan, batuk berdahak justru merupakan gejala awal yang lebih jinak.

Batuk berdahak umumnya menandakan adanya alergi dan disertai pilek.

Penyakit seperti Bronkitis dan Pneumonia juga sering disertai batuk berdahak, kata Javaid.

Sedangkan dalam kasus corona, hanya 33,4 persen pasien positif corona yang menderita batuk berdahak dan mengalami produksi lendir.

Javaid menerangkan, batuk kering malah akan membawa masalah lebih besar, apalagi bila disertai dengan demam terus menerus.

Gejala tambahan virus corona menurut WHO termasuk sesak napas (ditemukan pada 18,6 persen pasien), sakit tenggorokan (13,9 persen pasien) dan sakit kepala (13,6 persen).

Tetapi, kata Javaid, batuk kering tidak selalu berarti kita mengidap virus corona, melainkan dapat terjadi karena ratusan alasan berbeda.

Jika batuk berlangsung terus-menerus, memeriksakannya ke dokter adalah pilihan yang baik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona, Warga Diimbau Makin Waspada"