Jadi Pilihan Masyarakat Saat Isolasi Diri, Benarkan Belanja Online Aman dari Wabah Corona? Begini Kata Ahli
SajianSedap.com - Virus corona telah menyebar luas di Indonesia.
Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk melakukan segala aktivitas #dirumahaja.
Hal ini pun mendorong orang untuk melakukan berbagai hal secara online, termasuk berbelanja.
Mulai dari membeli pakaian, perlengkapan rumah tangga, perlengkapan mandi, hingga memesan makanan.
Namun, tak sedikit orang yang khawatir, apakah kardus yang membungkus paket yang dikirimkan pada mereka bisa terkontaminasi virus corona?
Baca Juga: Sayur Lodeh, A Fulfilling Javanese Soup for Easy and Quick Lunch!
Baca Juga: Healthy and Hassle-Free, 4 Food Trends You Will See Everywhere in 2020, According to Food Experts
Dilansir dari Business Insider, kecil kemungkinannya untuk dapat terinfeksi virus corona dari kardus pembungkus paket yang dikirim.
Penjelasan Ahli Mengenai Belanja Online
Ini karena virus corona tak dapat hidup untuk waktu yang lama di permukaan keras.
Virus corona menyebar terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kemudian menyebarkan tetesan yang mengandung virus ke orang lain.
Sehingga, para ahli kesehatan mengatakan, risikonya sangat kecil virus corona bisa menyebar melalui pembungkus paket yang diantar ke rumah.
"Jika ada transmisi melalui paket, kita akan melihat penyebaran global langsung dari China pada awal wabah,"kata Elizabeth McGraw, direktur Pusat Penyakit Infeksi Menular.
"Kami tidak melihat hal itu dan karena itu saya pikir risikonya sangat rendah."
Namun, menurut Rachel Graham, seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, jika kamu ingin ekstra hati-hati, kamu dapat membersihkan paket yang baru diterima.
Ada bukti virus corona dapat hidup di permukaan tertentu selama berhari-hari, tetapi itu tidak berarti kamu akan mendapatkan Covid-19.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan, bahwa coronavirus dapat hidup di permukaan.
Tetapi, jumlah mereka bisa bertahan hidup juga tergantung pada bahan permukaan.
Sebuah studi baru dari National Institutes of Health menemukan, virus corona dapat bertahan hingga tiga hari pada plastik dan baja, dan 24 jam di atas kertas karton.
Baca Juga: Kabar Buruk, Tidak dapat Mencium Bau dan Mengecap Rasa bisa Jadi Gejala Baru dari Virus Corona
Studi 1 Maret di Journal of Hospital Infection menemukan, bahwa virus corona dapat bertahan hingga empat hari pada kayu dan kaca.
Serta lima hari pada logam, plastik, dan keramik pada suhu 20 derajat Celsius.
Periode waktu ini dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban, dan sifat permukaan yang berpori seperti kardus, uang kertas, dan kain.
Selain itu, kondisi pengiriman mempersulit virus corona untuk bertahan hidup.
"Kami yakin bahwa virus corona cenderung hanya hidup beberapa jam hingga beberapa hari di bawah kondisi seperti yang kami paparkan,"
"Termasuk perubahan suhu dan kelembaban," kata McGraw.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Cara Bersihkan Belanjaan Online
Menurut situs web CDC, "ada kemungkinan risiko penyebaran yang sangat rendah dari produk atau kemasan yang dikirim selama beberapa hari atau minggu pada suhu kamar."
Jika kamu memang ingin ekstra hati-hati, bersihkan paket dengan larutan alkohol sebelum membawanya masuk ke dalam rumah.
Larutan berbasis alkohol dapat membantu mendesinfeksi paket, jika itu membantu meredakan kecemasanmu tentang virus.
Seperti dilaporkan Business Insider, para penulis studi Journal of Hospital Infection menyarankan, menggunakan alkohol antara 62% dan 71% alkohol etanol.
Larutan dengan hidrogen peroksida 0,5% atau 0,1% natrium hipoklorit juga efektif, menurut para peneliti.
“Semprotkan larutan pada paket, tunggu lima atau enam menit, lalu bersihkan,” kata Graham.
Graham menambahkan, penting untuk tidak menyentuh wajah saat memegang paket.
Segera buka paket, keluarkan isinya, dan segera mencuci tangan dengan sabun sesudahnya.
Baca Juga: Terbukti Ampuh, Usaha Lemon Muzdalifah Sampai Diborong Sebanyak ini Akibat Wabah Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Amankah Belanja Online Saat Virus Corona Merebak di Indonesia? Ini Penjelasan Ahli