Sampai Menjerit Kelaparan, Begini Kondisi Warga Miskin di Malaysia Pasca Lockdown! Inikah Alasan Jokowi Tak Akan Lockdown Indonesia?

By Marcel Mariana, Rabu, 25 Maret 2020 | 17:45 WIB
()

Bikin Air Mata Menetes, Begini Kondisi Warga Miskin di Malaysia Pasca Lockdown! Inikah Alasan Jokowi Tak Akan Lockdown Indonesia?

Sajiansedap.com - Wabah corona kini sudah jadi permasalahan dunia. 

Tiap Negara mengambil kebijakan tersendiri untuk mengatasai pandemi global ini.

Salah satu yang jadi solusi adalah pilihan untuk lockwond negara atau suatu kota.

Tapi, Presiden Jokowi tegas mengataka Indonesia tidak akan menerapkan lockdown walau kini jumlah warga yang terinfeksi jadi makin banyak.

Namun, negara tetangga di Malaysia mengambil pilihan untuk memberlakukan sistem penguncian atau 'Lockdown' setelah lebih dari 500 warganya dinyatakan positif corona.

Baca Juga: Buah Hatinya Jadi Garda Terdepan Tangkal Virus Corona, Ibu dari Tim Medis: 'Gimana kalau Cuti Saja'

Namun ternyata muncul masalah baru dari sistem penguncian atau 'Lockdown' yang dicanangkan pemerintah.

Kondisi warga miskin di Malaysia pun sangat memprihatinkan sampai bikin air mata menetes jatuh. 

Inikah yang jadi alasan Jokowi tak akan adakan lockdown di Indonesia?

 

Warga Miskin Jadi Makin Kesulitan Mendapatkan Makan

Banyak warga miskin yang kini mulai kelaparan lantaran tak dapat makanan ataupun uang untuk membeli makanan sehari-hari mereka.

Melansir dari Tribunnews yang mengutip dari The Star, Senin (23/3/2020) warga miskin di Malaysia pun kini kebingungan.

Bagaimana tidak, mereka telah beberapa hari ini tak bisa membeli makanan lantaran tak mendapat penghasilan yang disebabkan oleh sistem penguncian yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Jadi Pilihan Masyarakat Saat Isolasi Diri, Benarkan Belanja Online Aman dari Wabah Corona? Begini Kata Ahli

Baca Juga: Ogah Terapkan Social Distancing Ditengah Wabah Corona, Perlakuan Pengunjung Warung Kopi Saat Dibubarkan Polisi Bikin Naik Pitam!

Salah satu penarik becak yang bernama RA (53) di Malaysia buka suara atas apa yang ia alami sejak kebijakan pembatasan interaksi (Social Distancing) dan sistem penguncian (lockdown) diberlakukan di negeri jiran.

RA terakhir mendapatkan dua penumpang pada Kamis lalu.

Mereka merupakan wisatawan asal Johor.

Namun aktivitasnya kini dihentikan oleh polisi setempat dan ia bersama para penarik becak lainnya disuruh kembali ke rumah masing-masing.

"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata RA, dikutip dari Tribunnews yang melansir dari The Star.

Menurutnya, jika banyak penarik becak terlihat menunggu di kawasan itu, mereka akan diusir oleh para polisi yang berjaga

"Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang," jelas RA, dikutip dari Tribunnews yang melansir dari The Star.

Lebih lanjut RA menambahkan bahwa jika dirinya pulang ke rumah pun, ia juga sama sekali tidak memiliki stok makanan, sedangkan dirinya saat ini sangat kelaparan.

Baca Juga: Kabar Buruk, Tidak dapat Mencium Bau dan Mengecap Rasa bisa Jadi Gejala Baru dari Virus Corona

"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," tegas RA.

Bahkan kisah menyedihkan itupun membuat sang reporter yang sedang mewawancarainya hingga tersentuh dan memberikan uang senilai RM 10 agar RA bisa membeli makanan.

Para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.

Sehingga banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan.

Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini : 

Perlu diketahui, pengendara becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tidak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.

Ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh menilai situasi saat ini memang sangat sulit.

Hal tersebut karena bahan makanan yang biasa siperoleh di pasar modern pun mulai habis.

Padahal selalu ada pembagian makanan gratis bagi warga kurang mampu di negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia tersebut.

Baca Juga: Suaminya Masuk Golongan Rentan Tertular Corona, Istri Muda Mark Sungkar sampai Buat 4 Ramuan untuk Diminum Tiap Sore dan Malam

"Saya menyadari situasinya, karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan ke Bank Makanan Mutiara. Stok kami sangat minim sekarang," jelas Phee Boon Poh.

"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.

"Sebagian besar warga kurang mampu, memiliki rumah. Jadi silakan pulang. Kami bekerja keras untuk mencari cara yang aman untuk membantu Anda," pungkas Phee Boon Poh.

Presiden komunitas ini, Wendy Ang mengatakan jika para petugas kesejahteraan berada di garis depan dan diizinkan keluar oleh pemerintah, maka pihaknya bersedia mencari katering untuk memasak makanan agar bisa didistribusikan oleh petugas kepada warga kurang mampu.

"Saya setuju bahwa kami tidak boleh memberi makanan di jalanan selama pembatasan interaksi ini. Karena dengan berada di jalanan, kami bisa menyebarkan Covid-19 kepada warga kurang mampu itu. Tapi kalau petugas mau dan bisa mengirim makanan ke rumah mereka yang tidak mampu, kami bersedia menyediakan makanannya," tegas Wendy.

Baca Juga: Ajak Masyarakat agar Tidak Tertular Virus Corona, Dua Orang Pemuda Pertontonkan Aksi Minum Cairan Disinfektan

Sedangkan Komisioner Masyarakat Tzu Chi Merit Masyarakat Buddhis Penang Khoo Boo Leong mengatakan para relawannya telah diperintahkan untuk mundur sementara.

"Mereka bukan petugas kesehatan, sehingga kami tidak bisa mengambil risiko hidup mereka. Tapi kami siap membantu yang membutuhkan jika negara memanggil kami," kata Boo Leong.

Baca Juga: Makan Malam Keluarga Membawa Petaka, Ibu dan 2 Anaknya Meninggal Setelah Tertular Virus Corona

-------

Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakandan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id

Artikel Telah Ditayangkan Di Tribunstyle.com Dengan Judul,Lockdown Malaysia, Kisah Pilu Warga Miskin Terancam Kelaparan, Tukang Becak: 'Saya Sangat Lapar